Menemukan Inspirasi Baru dari Deep Learning

Muhammad Wiwin, S.Pd., M.Pd. dari STIT-SA mengungkapkan pengalamannya dalam mengikuti pelatihan mengenai pembelajaran mendalam atau deep learning yang menurutnya memberikan banyak pengetahuan baru sekaligus membuka cara pandang berbeda tentang bagaimana seorang pendidik seharusnya memfasilitasi proses belajar di kelas. Ia mengakui bahwa sebelumnya konsep deep learning hanya sebatas istilah yang sering didengar, namun setelah mendapatkan penjelasan secara menyeluruh, ia semakin memahami bahwa pendekatan ini sangat relevan untuk menjawab kebutuhan pendidikan saat ini. Bagi dirinya, deep learning bukan sekadar metode pengajaran baru, melainkan sebuah paradigma yang menekankan pada pentingnya proses berpikir kritis, pemahaman mendalam, serta keterkaitan materi dengan kehidupan nyata siswa atau mahasiswa. Hal inilah yang membuatnya semakin termotivasi untuk mencoba menerapkannya dalam pembelajaran di lingkungan kampus.

Sebagai seorang dosen, ia melihat bahwa tantangan utama mahasiswa saat ini bukan sekadar memahami teori, tetapi bagaimana mengaitkan teori tersebut dengan kenyataan yang mereka hadapi. Melalui deep learning, ia berencana memberikan pengalaman belajar yang tidak hanya berorientasi pada hafalan, melainkan juga menekankan pada pengembangan kemampuan analitis dan keterampilan problem solving. Ia mencontohkan bahwa dalam mata kuliah yang selama ini lebih banyak dipenuhi ceramah, nantinya bisa diganti dengan model diskusi terbuka, studi kasus, atau proyek kolaboratif yang memungkinkan mahasiswa menemukan sendiri inti permasalahan dan cara penyelesaiannya. Dengan begitu, mahasiswa akan lebih terlibat secara aktif dan merasakan manfaat nyata dari apa yang dipelajari, bukan hanya sekadar mengingat materi untuk ujian.

Muhammad Wiwin juga menekankan bahwa tambahan pengetahuan yang ia peroleh dari pelatihan ini memperkaya wawasannya sebagai seorang pendidik. Ia merasa semakin yakin bahwa keberhasilan proses pembelajaran tidak hanya diukur dari nilai akhir yang dicapai mahasiswa, tetapi juga dari sejauh mana mereka mampu berpikir kritis, mengambil keputusan, dan mengembangkan rasa ingin tahu. Baginya, inilah nilai penting yang harus ditanamkan melalui deep learning. Ia menyadari bahwa menerapkan pendekatan ini tentu membutuhkan waktu dan penyesuaian, namun langkah kecil yang konsisten akan membawa perubahan besar. Oleh karena itu, meskipun ia masih dalam tahap awal mencoba, ia berkomitmen untuk terus melatih dirinya dalam merancang pembelajaran yang lebih bermakna.

Dalam refleksinya, Muhammad Wiwin menyebut bahwa setiap pendidik perlu berani mengambil langkah untuk berinovasi, karena dunia pendidikan akan selalu berkembang mengikuti tantangan zaman. Dengan bertambahnya pengetahuan tentang deep learning, ia merasa lebih siap untuk mengarahkan mahasiswa agar tidak hanya sekadar menjadi penerima informasi, melainkan juga pencipta gagasan yang kritis dan kreatif. Ia berharap ke depannya, pembelajaran mendalam bisa menjadi budaya positif di kampus, sehingga lulusan tidak hanya cerdas secara akademik tetapi juga memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi yang bermanfaat bagi masyarakat.

Previous Article

oyful Learning: Membawa Keceriaan dalam Proses Belajar

Next Article

Pendekatan Reflektif dalam BK: Menggali Potensi Siswa dengan Deep Learning

Write a Comment

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Update Artikel Kami

Pure inspiration, zero spam ✨