Mengikuti Diklat Nasional 40JP “Strategi Efektif Merancang Pembelajaran yang Menyenangkan Berbasis Deep Learning” menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi Nurkaya, S.Pd., guru BK di UPTD SMP Negeri 5 Barru. Ia mencoba mengintegrasikan strategi pembelajaran mendalam ke dalam layanan bimbingan konseling, baik klasikal maupun individu. Pendekatan reflektif dan kontekstual yang ia gunakan membuat siswa lebih terlibat, karena mereka diajak untuk memahami materi layanan BK melalui pertanyaan pemantik yang menggugah kesadaran diri.
Dalam praktiknya, Nurkaya menggunakan pertanyaan sederhana namun bermakna untuk menggali nilai, pandangan, dan pengalaman siswa. Topik yang diangkat tidak jauh dari keseharian mereka, seperti perencanaan masa depan, manajemen emosi, hingga pengambilan keputusan penting. Dengan mengaitkan materi layanan BK pada situasi nyata, siswa tidak hanya mendengar, tetapi juga belajar menghubungkannya dengan pengalaman hidup mereka sendiri. Hal ini membuat layanan BK menjadi lebih bermakna dan mudah dipahami.
Materi yang paling berkesan dari diklat adalah pentingnya pertanyaan pemantik dan pembelajaran berbasis konteks pengalaman siswa. Menurut Nurkaya, kedua hal ini sangat relevan dalam layanan BK karena mampu mendorong siswa menjadi lebih terbuka dan reflektif. Ia juga terinspirasi dengan topik integrasi profil pelajar Pancasila dalam kegiatan BK, yang diyakininya dapat memperkuat karakter siswa sekaligus membentuk kesadaran akan potensi dirinya.
Meski begitu, tantangan tetap ada. Salah satunya adalah keterbatasan waktu dalam memberikan layanan BK secara klasikal, di tengah padatnya jadwal pelajaran. Selain itu, beberapa siswa masih belum terbiasa dengan metode reflektif dan eksploratif. Proses menggali makna dari setiap topik membutuhkan kesabaran, pendekatan bertahap, serta kemampuan guru untuk terus memotivasi siswa agar mau terbuka.
Setelah mengikuti diklat ini, Nurkaya merasa lebih terarah dalam merancang layanan BK yang selaras dengan kurikulum merdeka. Ia melihat perubahan positif pada siswa yang mulai lebih aktif berdiskusi, lebih sadar akan potensi dan permasalahan dirinya, serta menunjukkan kemampuan mengambil keputusan dengan lebih mandiri. Bagi Nurkaya, pengalaman ini membuktikan bahwa strategi deep learning tidak hanya relevan dalam mata pelajaran umum, tetapi juga sangat bermanfaat dalam layanan bimbingan konseling.