Huswatun Hasanah, S.Pd, guru di MTs Rahmatullah Al-Hasan NW, Nusa Tenggara Barat, berbagi pengalaman mengikuti Diklat Nasional 40JP dengan tema “Strategi Efektif Merancang Pembelajaran yang Menyenangkan Berbasis Deep Learning”. Diklat ini memberi bekal penting bagi guru untuk menerapkan pendekatan deep learning dalam proses belajar-mengajar, khususnya dalam pembelajaran matematika.
Dalam praktiknya, Huswatun menekankan penerapan deep learning pada materi perkalian. Ia menyadari bahwa pembelajaran matematika sering menjadi tantangan bagi sebagian siswa, terutama dalam memahami konsep yang abstrak. Dengan pendekatan deep learning, guru dapat menyampaikan materi dengan cara yang lebih bermakna, membantu siswa memahami konsep melalui latihan, contoh nyata, dan interaksi aktif selama proses belajar.
Salah satu hal yang menonjol dari pengalaman Huswatun adalah respons positif siswa. Ia menyebutkan bahwa selama proses pembelajaran, siswa lebih mudah memahami pesan yang disampaikan, aktif bertanya, dan menunjukkan minat belajar yang tinggi. Pendekatan ini membuat siswa merasa terlibat, bukan sekadar menerima informasi secara pasif. Lingkungan belajar menjadi lebih interaktif, dengan suasana yang nyaman dan saling memperhatikan antara guru dan siswa.
Selain itu, Huswatun menilai bahwa penerapan deep learning juga memberi kenyamanan bagi guru. Guru dapat lebih fokus menyampaikan materi dengan cara yang kreatif dan sesuai kebutuhan siswa. Siswa pun merasa dihargai karena proses belajar menekankan keterlibatan aktif mereka dalam memahami materi. Hal ini menegaskan bahwa strategi pembelajaran mendalam tidak hanya bermanfaat untuk siswa, tetapi juga memudahkan guru dalam menyampaikan materi dengan lebih efektif.
“Diklat ini sangat membantu saya dalam merancang pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna. Siswa lebih paham, proses belajar lebih interaktif, dan suasana kelas menjadi nyaman,” ungkap Huswatun. Pengalaman ini menegaskan pentingnya integrasi metode deep learning dalam pendidikan untuk membangun keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, dan pemahaman yang lebih mendalam bagi peserta didik.