Eko Suprihatin, S.Pd, guru di UPT SD Negeri Butun 03, membagikan pengalaman mengikuti Diklat Nasional 40JP bertema “Strategi Efektif Merancang Pembelajaran yang Menyenangkan Berbasis Deep Learning”. Menurutnya, diklat ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan guru dalam merancang pembelajaran yang menarik, interaktif, dan menyenangkan bagi siswa.
Dalam penerapannya, Eko Suprihatin menghadapi beberapa tantangan, terutama terkait penggunaan AI dalam proses pembelajaran. Meskipun teknologi ini memberikan peluang untuk memperkaya materi, guru tetap harus menyesuaikan metode agar efektif bagi seluruh siswa. Tantangan lain yang dihadapi adalah anak-anak yang pendiam, yang terkadang sulit terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar.
Meski begitu, pendekatan deep learning memungkinkan guru untuk menghadapi perbedaan karakter siswa dengan strategi yang tepat. Dengan memperhatikan kebutuhan individu dan memberikan dorongan yang sesuai, siswa pendiam pun dapat berpartisipasi lebih aktif. Hal ini menekankan pentingnya fleksibilitas guru dalam memilih metode dan pendekatan yang tepat, sehingga pembelajaran tetap efektif meskipun ada hambatan.
Eko Suprihatin menambahkan bahwa diklat ini memberinya wawasan baru untuk mengembangkan cara mengajar yang kreatif dan adaptif. Ia menjadi lebih percaya diri dalam merancang pembelajaran yang tidak hanya menyampaikan materi, tetapi juga membangun suasana belajar yang menyenangkan dan memotivasi siswa untuk aktif bertanya, berpikir kritis, serta berkolaborasi dengan teman-temannya.
“Diklat ini sangat membantu saya memahami bagaimana menghadapi perbedaan karakter siswa, termasuk yang pendiam, dengan strategi pembelajaran mendalam. Meskipun AI menjadi tantangan, pendekatan yang tepat membuat proses belajar tetap efektif,” ujar Eko Suprihatin. Ia menekankan bahwa pengalaman ini mendorong guru untuk terus berinovasi dan menyesuaikan metode pembelajaran agar sesuai dengan kebutuhan setiap siswa.
Dengan penerapan strategi deep learning, Eko Suprihatin optimis dapat menciptakan kelas yang lebih inklusif, menyenangkan, dan produktif. Pendekatan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan keterlibatan siswa, tetapi juga membantu guru mengatasi tantangan dalam mengajar, sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif dan bermakna.