Eko Astuti, S.Pd dari MAN 1 Bandar Lampung berbagi pengalamannya setelah mengikuti pelatihan mengenai pembelajaran mendalam, sebuah pendekatan yang membuka wawasan baru baginya dalam dunia pendidikan. Ia menyampaikan bahwa dirinya akan mencoba menerapkan pembelajaran mendalam di kelas sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas belajar siswa. Menurutnya, pembelajaran mendalam bukan hanya sekadar metode pengajaran, melainkan sebuah cara pandang baru yang menuntut guru lebih kreatif, inovatif, serta mampu mengarahkan siswa agar terlibat aktif dalam proses belajar. Sebagai seorang pendidik, Eko Astuti menyadari bahwa keberagaman kemampuan siswa adalah tantangan besar yang harus dihadapi dengan bijak, dan pembelajaran mendalam menjadi salah satu kunci untuk menjawab tantangan tersebut.
Dalam refleksinya, ia menuturkan bahwa siswa di MAN 1 Bandar Lampung datang dari latar belakang yang berbeda-beda dengan tingkat kemampuan yang tidak sama. Ada siswa yang cepat memahami materi, sementara yang lain membutuhkan waktu lebih lama untuk bisa mengikuti pelajaran. Dengan kondisi ini, pembelajaran konvensional yang hanya berpusat pada ceramah guru sering kali membuat sebagian siswa tertinggal. Melalui pendekatan pembelajaran mendalam, ia ingin memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk belajar sesuai kemampuannya, dengan menghadirkan metode yang lebih variatif dan interaktif. Ia meyakini bahwa ketika siswa merasa dilibatkan dan diberi ruang untuk berpikir kritis, mereka akan memperoleh pengalaman belajar yang lebih bermakna.
Eko Astuti menekankan bahwa penerapan pembelajaran mendalam akan mengubah peran guru dari sekadar pemberi materi menjadi fasilitator yang membimbing siswa menemukan pengetahuan mereka sendiri. Ia berencana untuk memanfaatkan diskusi kelompok, studi kasus, maupun proyek kolaboratif yang memungkinkan siswa saling belajar dan melengkapi. Dengan cara ini, perbedaan kemampuan di antara siswa bukan lagi hambatan, melainkan peluang untuk membangun kolaborasi yang sehat dan produktif di kelas. Ia percaya bahwa suasana belajar yang menekankan partisipasi aktif akan lebih menyenangkan sekaligus menumbuhkan rasa percaya diri siswa.
Selain itu, Eko Astuti juga merasa bahwa langkah kecil untuk mencoba strategi baru ini adalah wujud komitmen sebagai seorang guru dalam memperbaiki cara mengajar. Ia ingin menghadirkan pembelajaran yang tidak hanya berorientasi pada pencapaian akademik, tetapi juga pada pengembangan karakter, keterampilan berpikir, dan kemampuan beradaptasi siswa. Baginya, hasil akhir yang diharapkan dari pembelajaran mendalam adalah terbentuknya pribadi siswa yang mandiri, kritis, dan mampu mengaitkan pengetahuan dengan kehidupan nyata.
Dengan semangat tersebut, Eko Astuti optimis bahwa penerapan pembelajaran mendalam akan membawa perubahan positif di kelasnya. Ia yakin bahwa meskipun proses awal mungkin penuh tantangan, setiap langkah akan membawa siswa menuju pengalaman belajar yang lebih bermakna, relevan, dan bermanfaat bagi masa depan mereka.
