Arif Jamali Muis: Guru Harus Peka terhadap Perubahan Zaman

Staf Khusus Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikbud) Bidang Pembelajaran dan Sekolah Unggul, Arif Jamali Muis, mengingatkan bahwa keberhasilan pendidikan di Indonesia tidak hanya ditentukan oleh kurikulum semata. Lebih dari itu, sikap dan cara pandang guru dalam menghadapi perubahan sangat mempengaruhi kualitas pendidikan.

Arif menyoroti bahwa masih banyak guru yang enggan keluar dari zona nyaman dan menolak gagasan baru, termasuk pendekatan deep learning atau pembelajaran mendalam. Sikap defensif ini dapat berdampak panjang terhadap kualitas generasi mendatang.

“Jika siswa hanya dijejali teori tanpa pemahaman nyata, mereka tumbuh menjadi orang pintar yang tidak memahami realitas kehidupan,” ujar Arif dalam seminar In Deep Learning & TKA di Yogyakarta.

Arif menegaskan pentingnya pendidikan bermutu untuk semua anak Indonesia. Ia tidak sepakat dengan anggapan bahwa sekolah favorit harus dihapuskan. Menurutnya, justru semua sekolah perlu ditingkatkan kualitasnya agar menjadi favorit di mata masyarakat.

“Pendidikan yang gagal akan melahirkan individu yang cerdas secara akademik namun tidak peka terhadap kondisi sosial masyarakat,” tambahnya.

Arif menekankan bahwa guru memiliki peran sentral dalam mewujudkan pendidikan berkualitas. Oleh karena itu, penting bagi guru untuk terus mengembangkan diri dan terbuka terhadap metode pembelajaran baru yang lebih relevan dengan kebutuhan zaman.

“Guru harus menjadi agen perubahan yang tidak hanya mengajarkan ilmu, tetapi juga membentuk karakter siswa agar siap menghadapi tantangan masa depan,” pungkasnya.

Previous Article

Jerome Polin Tegaskan Guru Harus Sejahtera, Bukan Cuma Ikhlas

Write a Comment

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Update Artikel Kami

Pure inspiration, zero spam ✨