Saya, Dra. Tri Utari, guru di SMPN 2 Tegalsari, telah mencoba menerapkan pembelajaran mendalam setelah mengikuti Diklat Nasional 40JP “Strategi Efektif Merancang Pembelajaran yang Menyenangkan Berbasis Deep Learning.” Pelatihan ini membantu saya melihat pembelajaran bukan sekadar penyampaian materi, tetapi sebagai proses bermakna yang menumbuhkan penalaran, refleksi, dan kemandirian belajar.
Langkah Awal yang Saya Terapkan
Saya memulai dengan merumuskan tujuan pembelajaran yang jelas dan terukur, lalu menyusun aktivitas berlapis: pemantik singkat untuk mengaktifkan skemata, eksplorasi konsep melalui think–pair–share, dan penutup berupa refleksi cepat (exit ticket). Saya mengintegrasikan pertanyaan tingkat tinggi agar siswa tidak hanya mengingat, tetapi juga menganalisis, membandingkan, dan menyimpulkan.
Dampak yang Saya Rasakan
Setelah mencoba beberapa siklus, saya lebih paham tentang pembelajaran mendalam—khususnya bagaimana merancang alur yang menghubungkan tujuan, aktivitas, dan asesmen secara konsisten. Kelas menjadi lebih terarah; siswa yang biasanya pasif mulai berpartisipasi ketika diberi pilihan tugas dan dukungan yang tepat.
Rencana Ke Depan
Saya akan memperkuat bank pertanyaan tingkat tinggi, menstabilkan rutinitas refleksi mingguan, serta memperkaya tugas autentik yang relevan dengan konteks siswa. Harapan saya, strategi ini membuat kelas tetap inklusif bagi semua kemampuan, namun tetap menantang agar setiap siswa dapat bertumbuh secara kognitif maupun sikap belajar.
Diklat 40JP menjadi titik tolak penting bagi saya untuk terus memperdalam praktik, bukan hanya materi. Dengan konsistensi, saya yakin pembelajaran mendalam dapat benar-benar terasa manfaatnya bagi seluruh siswa di SMPN 2 Tegalsari.