Mahasiswa KKN UNS Sulap Limbah Kulit Buah Naga Jadi Saus Inovatif, Dorong Ketahanan Pangan dan Peluang Usaha Warga

[Karanganyar, 29 Juli 2025] – Inovasi kreatif dari mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) yang tengah melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Jaten, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Tim KKN 68 ini berhasil menyulap limbah kulit buah naga yang biasanya terbuang percuma menjadi produk olahan saus yang sehat dan bernilai jual. Saus ini memiliki banyak kandungan dari kulit buah naga yang bermanfaat bagi kesehatan dan bercita rasa lezat.

Program ini merupakan bagian dari tema besar KKN yaitu Pengelolaan Sampah dan Ketahanan Pangan. Mahasiswa KKN UNS menyadari bahwa di desa tersebut, pengolahan limbah makanan basah belum sepenuhnya optimal. Oleh karena itu, diperlukan suatu inovasi yang dapat mengurangi limbah yang menumpuk dan mengubahnya menjadi memiliki nilai jual yang
tinggi. “Kulit buah naga mengandung antioksidan tinggi, serat, dan pewarna alami yang aman Sayang sekali kalau terbuang begitu saja,” ungkap Salma Vitria asal Prodi Teknologi Pangan, mahasiswa KKN UNS Desa Jaten dalam workshop pembuatan saus kulit buah naga pada Selasa, 29 Juli 2025.

Proses pengolahan dimulai dengan membersihkan kulit buah naga, kemudian direbus untuk menghilangkan rasa getir sekaligus mempertahankan warna merah alaminya. Kulit yang telah lunak kemudian dihaluskan bersama bawang putih, bawang merah, cabai, dan rempah pilihan. Penambahan sedikit gula, garam, dan cuka membuat cita rasa saus menjadi seimbang.

Mahasiswa KKN UNS juga memperhatikan aspek higienitas dan keamanan pangan. Seluruh peralatan yang digunakan dibersihkan terlebih dahulu, proses pemasakan dilakukan hingga suhu tertentu untuk memastikan produk awet lebih lama, dan pengemasan menggunakan plastik food grade. Produk kemudian diberi label sederhana yang memuat nama produk yang
menarik.

Tidak hanya memproduksi, mahasiswa KKN UNS juga melaksanakan workshop kepada warga, khususnya ibu-ibu PKK. Pelatihan ini mencakup manfaat kulit buah naga, kandungan gizi dalam kulit buah naga, manfaat kulit buah naga bagi kesehatan, dan teknik pengolahan yang tepat. Respon warga sangat positif. Mereka takjub ternyata kulit buah naga bisa diolah menjadi saus dengan cita rasa yang lezat, sehat, dan tanpa tambahan bahan kimia. Inovasi ini diharapkan tidak hanya membantu mengurangi limbah organik yang berpotensi mencemari lingkungan, tetapi juga membuka peluang usaha baru yang bisa meningkatkan pendapatan masyarakat.

Program kerja ini relevan dengan beberapa poin Sustainable Development Goals (SDGs). Pertama, program ini mendukung SDG 2: Tanpa Kelaparan dengan meningkatkan produk pangan lokal, sehingga membantu masyarakat memperoleh sumber gizi tambahan dari bahan yang sebelumnya terbuang. Kedua, inisiatif ini berkontribusi pada SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab karena memanfaatkan limbah organik menjadi produk
bernilai jual serta mengurangi sampah yang mencemari lingkungan sekitar. Ketiga, program ini selaras dengan SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi melalui terbukanya peluang usaha baru berbasis inovasi pangan lokal yang dapat menambah pendapatan masyarakat. Dengan adanya inovasi ini, diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan potensi lokal secara maksimal, mengurangi limbah organik, dan menciptakan produk pangan yang tidak hanya sehat dan aman, tetapi juga memiliki daya saing di pasaran global. Program ini sekaligus menjadi bukti bahwa KKN bukan hanya tentang pengabdian singkat, tetapi juga tentang meninggalkan warisan berupa keterampilan dan pengetahuan yang bermanfaat untuk jangka panjang.

Previous Article

Implementasi Kurikulum Baru di SD Muhammadiyah 14 Palembang: Testimoni Guru

Next Article

Kelas Hidup, Anak Aktif: Testimoni Isnainiatun Menerapkan Pembelajaran Mendalam

Write a Comment

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Update Artikel Kami

Pure inspiration, zero spam ✨