Pembelajaran Mendalam dan Menyenangkan di Pesantren: Penerapan Deep Learning oleh Comariyatul Hasanah

Saya, Comariyatul Hasanah, S.S., M.A., sebagai pendidik di Wali Songo Lilbanat, merasa sangat beruntung dapat mengikuti Diklat Nasional 40JP dengan tema “Strategi Efektif Merancang Pembelajaran yang Menyenangkan Berbasis Deep Learning”. Kegiatan ini memberikan wawasan baru yang sangat berharga bagi saya, terutama dalam konteks pembelajaran di pesantren.

Sebagai seorang guru di lembaga pendidikan berbasis pesantren, tantangan terbesar yang saya hadapi adalah bagaimana membangun pemahaman yang mendalam pada peserta didik dalam keterbatasan waktu yang ada. Pembelajaran di madrasah kami mengintegrasikan kurikulum umum dengan pendidikan agama, sehingga kami harus cerdas dalam merancang strategi pembelajaran yang tidak hanya efektif, tetapi juga menyenangkan. Melalui diklat ini, saya mendapatkan banyak strategi yang dapat diterapkan dalam kelas untuk menciptakan suasana belajar yang interaktif dan menarik.

Salah satu hal yang paling mengena bagi saya adalah konsep pembelajaran konstruktivisme. Selama ini, kami sering terjebak dalam pendekatan behaviorisme, di mana fokus utama adalah pada pengulangan dan penghafalan. Namun, melalui diskusi dan praktik yang dilakukan selama diklat, saya menyadari pentingnya membangun pemahaman yang lebih dalam dengan melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Pendekatan konstruktivisme mendorong siswa untuk mengeksplorasi, berdiskusi, dan membangun pengetahuan mereka sendiri, yang sangat diperlukan dalam konteks integrasi kurikulum kami.

Kegiatan kolaborasi yang dilakukan selama diklat, seperti diskusi kelompok dan simulasi pembelajaran, memberikan saya banyak ide segar tentang bagaimana menciptakan interaksi yang lebih baik antara siswa. Saya berencana untuk mengimplementasikan berbagai teknik yang telah saya pelajari, seperti pembelajaran berbasis proyek dan teknik diskusi yang dapat meningkatkan partisipasi siswa. Dengan cara ini, saya berharap dapat memfasilitasi pemahaman yang lebih mendalam dan membuat siswa lebih antusias dalam belajar.

Secara keseluruhan, diklat ini bukan hanya memperkaya pengetahuan saya, tetapi juga memberikan inspirasi untuk terus berinovasi dalam proses pembelajaran. Saya merasa lebih percaya diri untuk menerapkan pembelajaran berbasis deep learning yang tidak hanya bermanfaat bagi siswa, tetapi juga dapat meningkatkan kualitas pendidikan di pesantren kami. Terima kasih kepada penyelenggara diklat dan semua peserta yang telah berbagi pengetahuan dan pengalaman. Semoga kami semua dapat terus berkontribusi dalam mencerdaskan generasi bangsa dengan cara yang lebih efektif dan menyenangkan.

Previous Article

Strategi Efektif Menggunakan Teknologi untuk Meningkatkan Keterlibatan Siswa: Testimoni dari Rini Melia Sari

Next Article

Judul Artikel: "Membangun Kreativitas Pembelajaran: Pengalaman Berharga dari Diklat Nasional 40JP tentang Deep Learning"

Write a Comment

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Update Artikel Kami

Pure inspiration, zero spam ✨