Belakangan ini viral sebuah video di media sosial yang menampilkan seorang pemuda “spill” (memamerkan) slip gajinya sebagai pencuci tray pada program Makan Bergizi Gratis (MBG). Video itu menarik perhatian karena nominal gaji yang tertera dianggap sangat rendah — dan menjadi pembanding tajam terhadap kondisi gaji guru honorer.
Dalam video tersebut, pemuda itu tampak menunjukkan slip gaji berikut angka yang diterima dari pekerjaannya mencuci tray MBG. Beberapa komentar warganet menyampaikan keterkejutan atas besaran bayaran, yang dianggap jauh dari cukup untuk kebutuhan hidup sehari-hari.
Kritik sosial atas ketidakadilan kesejahteraan
Hingga kini belum ada pernyataan resmi dari pihak terkait mengenai keaslian slip gaji tersebut atau klarifikasi jumlah sebenarnya. Namun publik merespons video itu sebagai simbol dari ketidakadilan upah di banyak sektor informal maupun pendidikan.
Banyak netizen membandingkan situasi tersebut dengan nasib guru honorer. Sejumlah warganet menyebut “bahkan pencuci tray saja bisa dipublikasi slip gajinya, sementara guru honorer tetap tertutup dan minim perhatian”. Ada yang menulis bahwa jika seseorang di posisi “rendahan” berani mengumbar gaji, lebih penting lagi bagi guru yang punya peran pendidikan besar mendapatkan transparansi dan keadilan.
Postingan video ini menyulut diskusi tentang:
- Transparansi gaji — apakah pekerja di sektor informal maupun formal berhak mendapatkan akses publik dan pemahaman lebih jelas mengenai struktur pembayaran?
- Kesenjangan penghargaan — betapa banyak tenaga pendidik yang bekerja keras dengan honor rendah, sementara pekerjaan lain yang dipandang “lebih kecil” tiba-tiba menjadi sorotan ketika memamerkan penghasilan.
- Perhatian sosial terhadap guru honorer — publik semakin mempertanyakan kenapa profesi guru, yang seharusnya dihormati, masih banyak yang bergaji rendah dan terpinggirkan.
Refleksi bagi kebijakan dan masyarakat
Kisah viral ini bisa menjadi momentum untuk mengingatkan pemerintah, sekolah, dan masyarakat bahwa soal kesejahteraan tenaga pendidik tidak boleh dipinggirkan. Jika seorang pencuci tray mampu “menampakkan” slip gajinya, itu justru semakin memicu kesadaran bahwa informasi mengenai honor guru honorer pun harus terbuka dan adil.
Diharapkan lewat sorotan publik seperti ini, kebijakan anggaran pendidikan bisa direvisi dan remunerasi guru honorer lebih diperhatikan, agar pelaku pendidikan tak hanya bekerja “demi pengabdian”, tetapi juga hidup layak.
Sumber:
Viral, Pemuda Spill Gaji Kerja Jadi Pencuci Tray MBG, Nominalnya Disorot Kontras dengan Guru Honorer
