Guru Didorong Kuasai Penanganan Awal Keracunan Makanan

Jakarta — Dalam upaya mencegah tragedi keracunan massal di sekolah, para guru diminta untuk mempelajari langkah pertolongan pertama yang tepat bagi siswa yang mengalami keracunan makanan. Pernyataan itu disampaikan oleh dr. Yogi Prawira, Sp.A, Subsp. ETIA, Ketua UKK Emergensi dan Terapi Intensif Anak, dalam sebuah diskusi kesehatan daring.

Menurut dr. Yogi, langkah pertama jika menemukan makanan tak layak konsumsi adalah membuangnya segera dan tidak membiarkannya digunakan atau dikonsumsi lagi. Sementara itu, siswa yang dicurigai keracunan harus dipindahkan ke tempat istirahat agar aktivitas fisiknya dihentikan sementara.

Tak hanya itu, guru juga perlu mencatat gejala-gejala klinis yang muncul—mual, muntah, diare, dehidrasi, demam — dan memastikan asupan cairan siswa tetap terjaga. Jika lebih dari satu kasus terjadi di sekolah, pihak sekolah wajib melaporkan ke instansi terkait agar bisa dilakukan pendeteksian melalui laboratorium dan tindakan rujukan medis jika diperlukan.

Beberapa gejala serius yang harus diwaspadai meliputi muntah hebat sehingga korban sulit menerima cairan, diare berkepanjangan lebih dari 72 jam, bibir kering, haus berlebihan, dan buang air kecil sedikit serta pekat. Jika kondisi terus memburuk atau demam menetap di atas 38–38,5° C, penderita harus segera dibawa ke rumah sakit.

Selain tindakan darurat, dr. Yogi menekankan bahwa guru juga idealnya ikut dalam monitoring kelayakan makanan yang disajikan di sekolah. “Harus ada sistem atau struktur yang memastikan guru dibekali modul-modul tertentu tentang apa yang perlu mereka ketahui,” ujarnya.

Upaya ini pun didukung oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Menurut dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A, penanganan keracunan tidak cukup dilakukan reaktif, namun perlu pendekatan sistematis dari berbagai pihak: sekolah, dinas kesehatan, dan pihak terkait lainnya.

Dalam konteks praktis, langkah-langkah pertolongan pertama yang dapat diterapkan segera meliputi:

  • Memberikan cairan rehidrasi ringan (seperti oralit atau larutan garam gula) jika korban tidak muntah hebat
  • Menjaga posisi korban agar aman saat muntah
  • Menghindari memberi obat sembarangan atau makan padat tanpa pertimbangan medis

Keterampilan guru dalam menangani kejadian keracunan di sekolah menjadi krusial agar dampak buruk bisa diminimalisasi. Dengan edukasi dan kesiapan yang baik, sekolah bisa lebih tanggap dalam menjaga kesehatan siswa di tengah risiko makanan yang tak higienis.

Sumber:

Guru diminta pelajari cara penanganan pertama keracunan makanan

Previous Article

Perjuangan 30 Tahun, Poniyati Akhirnya Lolos PPPK

Next Article

Viral “Spill” Gaji Pencuci Tray MBG: Nominalnya Disorot, Guru Honorer Ikut Tersinggung

Write a Comment

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Update Artikel Kami

Pure inspiration, zero spam ✨