Kondisi sarana ibadah dan sanitasi di SDN 1 Cibodas, Kecamatan Banjar, Kabupaten Pandeglang, kini menjadi perhatian serius. Mushola dan toilet sekolah tersebut nyaris roboh sehingga tidak lagi aman digunakan oleh siswa maupun guru. Demi keselamatan, seluruh aktivitas keagamaan terpaksa dipindahkan ke sekolah tetangga.
Akibat kerusakan itu, kegiatan salat berjamaah dan kultum Jumat tidak bisa lagi dilakukan di mushola sekolah sendiri. Para siswa akhirnya menumpang di Musala SMAN 14 Pandeglang yang berada persis di samping SDN 1 Cibodas. Namun, karena harus berbagi tempat, jadwal ibadah diatur secara bergantian. Siswa kelas 4, 5, dan 6 hanya bisa melaksanakan salat setelah guru dan siswa SMA selesai. Kondisi ini membuat banyak murid merasa tidak nyaman karena harus menunggu lama.
Kepala SDN 1 Cibodas, Anda Suhanda, S.Pd., menuturkan bahwa sejak dirinya menjabat dua periode lalu, perhatian utamanya tertuju pada kondisi mushola yang semakin rapuh. “Atap mushola mulai keropos, langit-langit bocor, serta keramik dan dinding banyak yang rusak,” jelasnya, Rabu (25/9/2025).
Ia mengungkapkan, sebenarnya sudah ada dua kali pengajuan bantuan perbaikan mushola yang diajukan oleh kepala sekolah terdahulu. Namun hingga kini, perbaikan tak kunjung terealisasi. “Dari informasi guru, sudah dua kali kepala sekolah mengajukan bantuan. Itu berarti sudah sekitar 10 tahun, tapi tak kunjung diperbaiki,” ujar Suhanda.
Harapan besar disampaikan agar pemerintah segera memberi perhatian pada tiga ruang mushola dan dua toilet sekolah yang kondisinya sangat memprihatinkan. “Kegiatan kultum rutin setiap Jumat tetap kami jalankan. Namun karena kondisi bangunan, murid harus bergantian—ada yang pagi, ada yang siang—dengan menumpang di musala SMA. Kami hanya ingin mushola ini bisa dipakai kembali dengan layak,” tambahnya.
Keluhan serupa juga datang dari guru lain. Srimulyati, S.Pd., wali kelas VI, menuturkan bahwa murid kesulitan menggunakan toilet karena harus antre bersama siswa SMA. “Kalau mau buang air kecil atau wudu, mereka harus antre panjang di toilet SMA. Murid merasa tidak nyaman karena sering penuh,” ucapnya.
Siswa pun menyampaikan aspirasi mereka. Linda (12) dan Yani Andriani (12) berharap mushola sekolah segera diperbaiki agar bisa kembali digunakan untuk kegiatan ibadah. “Kami ingin mushola kami bagus lagi, bisa dipakai kultum setiap Jumat, dan sholat berjamaah di sekolah sendiri,” kata Linda.
Sebagai catatan, SDN 1 Cibodas terakhir kali mendapat rehabilitasi bangunan pada tahun 2015. Artinya, sudah satu dekade fasilitas ibadah dan toilet di sekolah ini tidak tersentuh perbaikan. Kondisi ini sekaligus menjadi pengingat bahwa keberlangsungan pendidikan tidak hanya bergantung pada proses belajar mengajar, tetapi juga sarana pendukung yang layak.