Sebuah insiden unik terjadi di Kabupaten Mesuji, Lampung, Selasa (23/9/2025) pagi, ketika puluhan paket makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) atau dikenal dengan istilah ompreng, tumpah di jalan. Sebuah video berdurasi 15 detik yang viral di media sosial memperlihatkan menu MBG seperti nasi, ayam, tempe, dan semangka berserakan di Jalan Simpang Mangga, Kecamatan Mesuji Timur. Dalam rekaman itu, terlihat sopir mobil pengangkut berusaha mengumpulkan kembali makanan yang jatuh ke jalan.
Kasat Lantas Polres Mesuji, AKP Yurike Ade Purwanti, menegaskan bahwa insiden ini bukan akibat kecelakaan lalu lintas. “Iya benar, kejadiannya pagi tadi sekitar pukul 07.00 WIB di Jalan Simpang Mangga, Mesuji. Tapi dipastikan bukan kecelakaan lalu lintas,” jelasnya. Menurut Yurike, penyebab tumpahnya makanan adalah pintu bak mobil boks yang tidak terkunci dengan sempurna saat melintas, sehingga sebagian ompreng jatuh ke jalan.
Yurike menambahkan, mobil tersebut sedang mengangkut makanan dari dapur umum Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menuju sekolah. “Anggota sudah mengecek lokasi. Boks belakang mobil tidak terkunci sempurna sehingga ompreng jatuh. Tidak ada pecahan kaca atau tanda kecelakaan di lokasi,” tambahnya. Meski jumlah paket yang jatuh hanya puluhan, sopir dan petugas SPPG segera mengambil kembali makanan agar tetap dapat didistribusikan.
Insiden ini menyoroti pentingnya prosedur pengamanan transportasi dalam distribusi program MBG. Program yang bertujuan meningkatkan asupan gizi siswa ini memerlukan koordinasi ketat antara pengangkut dan pihak sekolah agar makanan sampai dalam kondisi aman dan utuh. Meskipun tidak menimbulkan korban, kejadian ini sempat viral karena visualnya yang menarik perhatian masyarakat.
Langkah cepat sopir dan petugas SPPG berhasil meminimalkan kerugian, namun tetap menjadi pelajaran penting agar kejadian serupa tidak terulang. Peristiwa ini juga menjadi pengingat bahwa dalam pelaksanaan MBG, teknis distribusi sama pentingnya dengan kualitas menu yang disiapkan.
Dengan demikian, meski menghadapi kendala teknis seperti tumpahnya paket, program MBG tetap berjalan dan berfungsi memenuhi kebutuhan gizi siswa. Kejadian ini menekankan perlunya kepatuhan prosedur, pengawasan distribusi, dan koordinasi yang baik antara pengangkut, petugas SPPG, serta pihak sekolah. Dengan perbaikan ini, diharapkan paket MBG dapat sampai di tangan siswa dengan aman, higienis, dan tepat waktu, menjaga tujuan utama program yaitu meningkatkan kesehatan dan kecerdasan anak-anak.