Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengusulkan penghentian sementara Program Makan Bergizi Gratis (MBG) setelah ribuan siswa di berbagai daerah mengalami keracunan akibat konsumsi menu tersebut. Insiden ini memicu keprihatinan serius terkait kualitas dan pengawasan program yang ditujukan untuk mendukung gizi anak sekolah tersebut.
KPAI menilai bahwa meskipun MBG bertujuan baik, pelaksanaannya belum optimal dan berisiko membahayakan kesehatan anak-anak. Komisioner KPAI, Ana Akiva, menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap program ini, termasuk aspek kualitas bahan makanan, proses distribusi, dan pengawasan di tingkat sekolah. Ia juga mengingatkan bahwa kesehatan anak harus menjadi prioritas utama dalam setiap kebijakan publik.
Sementara itu, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) melalui Komisi IX mengusulkan agar pengelolaan MBG diserahkan kepada pihak sekolah. Usulan ini bertujuan untuk meningkatkan kontrol dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan program, serta memastikan bahwa makanan yang diberikan sesuai dengan standar gizi dan keamanan yang ditetapkan.
KPAI juga meminta pemerintah untuk segera melakukan audit terhadap pelaksanaan MBG dan mengambil langkah-langkah perbaikan yang diperlukan. Langkah ini diharapkan dapat mencegah terulangnya insiden serupa di masa depan dan memastikan bahwa program MBG benar-benar memberikan manfaat bagi siswa tanpa menimbulkan risiko kesehatan.
Dengan adanya usulan dari KPAI dan DPR, diharapkan pemerintah dapat segera melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap pelaksanaan MBG, serta memastikan bahwa program tersebut dapat berjalan dengan aman dan efektif demi kesejahteraan anak-anak Indonesia.
Sumber:
Ribuan Anak Sekolah Keracunan, KPAI Usul MBG Dihentikan Sementara