Karanganyar – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Sebelas Maret (UNS) menyelenggarakan program inovatif bertajuk “Pelatihan Wirausaha untuk Anak dengan Membuat Eco-Product Kreatif dari Sampah”. Kegiatan yang menargetkan siswa kelas 5 dan 6 di SDN 1 Wonosari, Kecamatan Gondangrejo, ini bertujuan untuk menanamkan jiwa kewirausahaan dan kepedulian lingkungan sejak dini.
Program yang diinisiasi oleh Vincent Arif Kurniawan, mahasiswa Teknik Industri, ini mengajak sebanyak 19 siswa untuk mengubah sampah botol plastik menjadi produk kreatif berupa mobil-mobilan yang memiliki nilai jual. Inisiatif ini hadir sebagai respons terhadap tantangan pengelolaan sampah anorganik di lingkungan desa, sekaligus untuk membekali generasi muda dengan pola pikir yang kreatif dan inovatif.
Latar belakang program ini adalah keprihatinan terhadap meningkatnya jumlah sampah anorganik yang seringkali tidak terkelola dengan baik. Dengan memperkenalkan konsep wirausaha melalui daur ulang, diharapkan anak-anak tidak hanya melihat sampah sebagai masalah, tetapi juga sebagai peluang. Program ini dirancang untuk menumbuhkan kreativitas, kemampuan memecahkan masalah, dan keberanian mencoba hal baru pada diri siswa.
Dari Sampah Menjadi Produk Bernilai Jual
Kegiatan yang dilaksanakan pada Kamis, 24 Juli 2025, ini diawali dengan sesi pengenalan materi. Vincent memberikan pemaparan ringan tentang pentingnya mengelola sampah, dasar-dasar kewirausahaan, dan bagaimana sebuah ide kreatif dapat diwujudkan menjadi produk.
Setelah itu, para siswa langsung diajak untuk praktik membuat mobil-mobilan dari botol plastik bekas yang telah mereka kumpulkan. Dengan antusiasme tinggi, mereka bekerja sama dalam kelompok, mengikuti arahan untuk merakit dan menghias karya mereka. Uniknya, kegiatan ini tidak berhenti pada pembuatan produk saja. Para siswa juga diajarkan konsep kualitas produk melalui checksheet sederhana dan diperkenalkan cara menghitung Harga Pokok Produksi (HPP) untuk menentukan nilai jual karya mereka.
Suasana menjadi semakin hidup ketika beberapa hasil karya siswa langsung dibeli oleh para mahasiswa KKN yang hadir di lokasi. Momen ini memberikan pengalaman nyata bagi para siswa tentang bagaimana sebuah produk bisa menghasilkan keuntungan.
“Tujuan kami adalah menumbuhkan pola pikir inovatif dan keberanian mencoba pada anak-anak. Mereka jadi paham bahwa barang bekas bisa diolah menjadi sesuatu yang bernilai, sekaligus belajar dasar-dasar menghitung biaya dan menentukan harga,” jelas Vincent.
Dampak positif dari kegiatan ini terlihat jelas dari semangat dan pemahaman baru yang didapatkan para siswa. Mereka tidak hanya berhasil menciptakan produk dari sampah, tetapi juga mendapatkan pengalaman langsung dalam proses wirausaha sederhana. Program ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa percaya diri, tanggung jawab, serta motivasi pada siswa untuk terus berkarya sambil menjaga kebersihan lingkungan sekitar.