Sebanyak 100 sekolah di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), akan menerima program revitalisasi melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2025. Program ini mencakup berbagai jenjang pendidikan, mulai dari Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Dari jumlah tersebut, 40 sekolah berada di Kabupaten Lombok Tengah.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, menjelaskan bahwa bantuan revitalisasi sekolah ini memiliki besaran anggaran yang bervariasi, mulai dari Rp500 juta hingga Rp2 miliar, tergantung pada kondisi fisik bangunan sekolah. Ia menekankan bahwa program revitalisasi ini bukan hanya bertujuan untuk memperbaiki bangunan fisik sekolah, tetapi juga untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan mendukung peningkatan kualitas pendidikan yang lebih merata.
Program revitalisasi satuan pendidikan tahun 2025 merupakan inisiatif dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), yang diperjuangkan oleh anggota DPR untuk membantu memperbaiki sarana dan prasarana sekolah, serta memperkuat tata kelola pendidikan. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah-sekolah yang menjadi sasaran.
Lalu Hadrian Irfani juga menyoroti kondisi beberapa sekolah di Kabupaten Lombok Tengah yang memprihatinkan, di mana ada bangunan yang rawan roboh. Ia berharap pemerintah daerah dapat memberikan perhatian serius terhadap kondisi tersebut, mengingat pentingnya investasi dalam dunia pendidikan.
Dengan adanya program revitalisasi ini, diharapkan kualitas pendidikan di Pulau Lombok dapat meningkat, dan siswa dapat belajar dalam lingkungan yang lebih baik dan aman. Program ini juga menjadi langkah konkret dalam mewujudkan pemerataan pendidikan yang berkualitas di seluruh wilayah Indonesia.
Sumber:
