Sebanyak 11 sekolah di Kecamatan Way Jepara, Kabupaten Lampung Timur, terpaksa menghentikan sementara distribusi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kepada sekitar 3.600 siswa. Penyebabnya adalah keterlambatan pencairan anggaran dari pemerintah pada termin ketiga bulan September 2025. Akibatnya, dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menjadi penyedia makanan tidak memiliki dana untuk menyalurkan makanan bergizi ke sekolah-sekolah tersebut.
Kepala Sekolah SD Baitul Muslim, Sri Sugiarti, mengonfirmasi bahwa 528 siswanya kini tidak lagi menerima MBG seperti biasanya. Ia menyebutkan bahwa alasan penghentian distribusi adalah karena anggaran dari pemerintah belum cair, sebagaimana tercantum dalam surat edaran dari dapur SPPG Way Jepara. Para guru dan murid berharap pemerintah segera menyelesaikan persoalan ini agar distribusi MBG dapat kembali berjalan. Meski banyak keluhan disampaikan orang tua murid, pihak dapur SPPG hingga kini masih enggan memberikan keterangan lebih lanjut terkait penghentian distribusi makanan tersebut.
Program MBG sendiri telah menjadi sorotan publik setelah beberapa kasus keracunan massal terjadi di berbagai daerah. Ratusan siswa di beberapa sekolah sebelumnya mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi makanan dari program ini. Selain itu, ditemukan pula adanya belatung dalam paket MBG yang didistribusikan kepada siswa. Kondisi ini menimbulkan keprihatinan mendalam terhadap pelaksanaan program MBG yang seharusnya bertujuan untuk meningkatkan gizi siswa.
Dalam menghadapi masalah ini, pemerintah diharapkan segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan program MBG. Penting untuk memastikan bahwa distribusi makanan bergizi kepada siswa dapat berjalan lancar tanpa hambatan, serta memenuhi standar keamanan pangan yang ditetapkan. Dengan demikian, program MBG dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi peningkatan gizi dan kesehatan siswa di seluruh Indonesia.
Sumber:
11 Sekolah di Lampung Timur Belum Terima MBG Selama 2 Hari, Gara-Gara Anggaran Belum Cair
