Di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, kondisi sejumlah sekolah dasar semakin memprihatinkan. Siswa kelas V dan VI di SDN 2 Bugeman, Desa Bugeman, Kecamatan Kendit, terpaksa belajar di ruang kelas yang rusak parah. Atap yang bocor, plafon yang ambruk, serta dinding yang retak menjadi pemandangan sehari-hari bagi mereka. Kondisi ini telah berlangsung selama enam tahun terakhir tanpa adanya perbaikan dari pemerintah setempat.
Begitu pula di SDN 1 Sopet, Desa Sopet, Kecamatan Jangkar. Sejak tahun 2017, atap ruang kelas 4, 5, dan 6 rusak parah, memaksa siswa untuk belajar berdesakan dalam satu ruang kelas. Meskipun pihak sekolah telah melaporkan kerusakan ini sejak tahun 2019, hingga kini belum ada tindakan nyata dari Pemerintah Kabupaten Situbondo untuk memperbaikinya.
Kondisi serupa juga dialami oleh siswa di SDN 01 Alasbayur, Desa Alasbayur, Kecamatan Mlandingan. Sejak tahun 2019, ruang kelas mereka mengalami kerusakan yang cukup parah, namun upaya perbaikan dari pemerintah daerah belum terealisasi.
Kondisi ini menimbulkan keprihatinan mendalam. Siswa yang seharusnya mendapatkan fasilitas belajar yang layak malah harus menghadapi kondisi yang tidak mendukung proses pendidikan mereka. Pemerintah daerah diharapkan segera mengambil tindakan untuk memperbaiki fasilitas pendidikan ini agar siswa dapat belajar dengan nyaman dan aman.
Kondisi memprihatinkan ini bukan hanya terjadi di Situbondo, tetapi juga di berbagai daerah lain di Indonesia. Penting bagi pemerintah untuk memperhatikan dan mengutamakan sektor pendidikan dalam pembangunan daerah. Anak-anak sebagai generasi penerus bangsa berhak mendapatkan fasilitas pendidikan yang baik dan layak.
Sumber:
