Legislator dari Fraksi PDIP, Charles Honoris, mengusulkan agar pemerintah memberikan dana langsung kepada orangtua siswa supaya mereka bisa menyiapkan makanan bergizi sendiri bagi anak-anak. Usulan ini muncul setelah serangkaian kasus keracunan terkait pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di berbagai daerah. Menurut Charles, opsi ini bisa menjadi solusi alternatif hingga standar operasional prosedur (SOP) MBG diperbaiki sepenuhnya.
Charles menyoroti sejumlah pelanggaran SOP yang terjadi di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Ia menemukan fakta bahwa masih ada penyedia makanan yang menyiapkan masakan di lantai, peralatan makan dicuci dengan cara yang tidak higienis, serta tidak adanya alat tangkap serangga di lokasi sehingga area dapur dipenuhi lalat. Kondisi tersebut dianggap berisiko tinggi menimbulkan masalah kesehatan yang dapat mengancam keselamatan siswa.
Dengan memberikan dana langsung ke orangtua, ada beberapa keuntungan yang bisa diperoleh. Pertama, orangtua dapat lebih mengontrol kebersihan dan keamanan makanan karena mereka menyiapkannya sendiri di rumah. Kedua, menu yang disediakan bisa lebih sesuai dengan kebutuhan anak, selera keluarga, dan kearifan lokal sehingga anak-anak lebih bersemangat makan dan makanan tidak terbuang. Ketiga, risiko kegagalan prosedur di level penyedia makanan bisa dihindari karena tanggung jawab beralih langsung ke orangtua.
Namun, usulan ini bukan tanpa tantangan. Pemerintah perlu memastikan penyaluran dana dilakukan dengan tepat sasaran dan tidak disalahgunakan. Selain itu, besaran dana yang diberikan harus memadai agar keluarga benar-benar mampu menyediakan makanan bergizi sesuai standar. Pemerintah juga tetap perlu memberi panduan gizi melalui dinas kesehatan agar makanan yang disiapkan memenuhi kebutuhan nutrisi anak.
Secara keseluruhan, ide memberikan dana langsung kepada orangtua dapat menjadi langkah darurat yang layak dipertimbangkan untuk mengurangi risiko kasus keracunan seperti yang terjadi akhir-akhir ini. Meski begitu, perbaikan menyeluruh terhadap SOP MBG di lapangan tetap menjadi keharusan. Transparansi, pengawasan ketat, serta pendampingan kepada keluarga juga harus dilakukan agar tujuan utama program, yaitu memastikan anak-anak Indonesia mendapatkan asupan gizi yang layak, benar-benar tercapai.
Sumber:
Waka Komisi IX DPR Sarankan MBG Libatkan Sekolah Cegah Siswa Keracunan