Kepala BGN Akui Kesalahan Penyebab Kasus Keracunan MBG, Janji “Zero Incident”

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, angkat bicara menyusul terulangnya kasus keracunan makanan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia menjelaskan bahwa penyebab insiden umumnya berkaitan dengan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang baru mulai beroperasi dan adanya perubahan pemasok bahan baku yang belum berpengalaman.

Dadan menyebut bahwa SPPG seperti yang ada di Bengkulu menjadi sorotan karena mereka langsung melayani banyak sekolah—sampai ribuan porsi—padahal dapur komunitas tersebut belum punya pengalaman membuat volume besar di awal operasionalnya. Oleh karena itu, BGN memberi rekomendasi agar SPPG baru menerapkan proses bertahap: hari pertama layani hanya 2 sekolah, kemudian secara bertahap dinaikkan jumlahnya.

Selain itu, kasus serupa juga muncul di Maluku Barat Daya dan Baubau, yang diduga dipicu oleh pergantian pemasok bahan baku. Bahan lokal yang baru digunakan belum terbiasa memenuhi standar penyimpanan dan pengolahan makanan dalam skala besar.

Dadan mengakui bahwa insiden keracunan dalam MBG masih terjadi, tetapi dia menegaskan bahwa pemerintah menargetkan agar program ini bisa mencapai kondisi tanpa kecelakaan sama sekali — “zero incident.

Salah satu contoh terbaru adalah insiden di Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah — tepatnya di SPPG Salakan. Di sini kurang lebih 277 siswa mengalami gejala keracunan setelah menyantap menu ikan tuna goreng saus dari MBG. Dari jumlah tersebut, 32 siswa masih dirawat di Rumah Sakit Trikora, sedangkan sisanya telah dipulangkan dalam kondisi yang diperhatikan secara medis.

Sebagai respons, Ketua SPPG setempat menghentikan sementara distribusi makanan MBG hingga hasil investigasi tuntas. Sampel makanan yang dicurigai menjadi penyebab keracunan sudah dikirim ke BPOM Palu untuk diuji.

BGN juga mengerahkan tim pemantauan dan pengawasan ke lapangan agar kondisi di lokasi-lokasi yang mengalami masalah segera ditangani. Selain itu, mereka mengusulkan agar pelaksanaan operasional SPPG baru dilakukan secara bertahap agar tidak langsung melayani banyak sekolah sekaligus tanpa kesiapan mutu dan proses.

Dadan menuturkan bahwa sejak mulai berjalan, program MBG telah menyalurkan 1 miliar porsi makan, dan pemerintah tetap berkomitmen menjaga kualitas makanan agar tak memicu gangguan kesehatan.

Sumber:

Kasus Keracunan MBG Kembali Terjadi, Kepala BGN Buka Suara

Previous Article

Berikan Uang ke Orangtua Supaya Bisa Siapkan Sendiri MBG Anak

Next Article

Guru PAUD Desa Butuh Perhatian Lebih: Seruan dari Bupati Lamandau

Write a Comment

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Update Artikel Kami

Pure inspiration, zero spam ✨