Hifni, S.Sos.I, guru di MI Al-Ijtihad, menjadi salah satu peserta Diklat Nasional 40JP bertema “Strategi Efektif Merancang Pembelajaran yang Menyenangkan Berbasis Deep Learning”. Bagi Hifni, mengikuti diklat ini memberikan pemahaman baru tentang pentingnya merancang tujuan pembelajaran yang mendalam dan relevan dengan kebutuhan siswa.
Selama ini, banyak guru masih terjebak pada penyusunan tujuan pembelajaran yang hanya menekankan pencapaian kognitif semata. Namun, melalui pelatihan ini, Hifni menyadari bahwa tujuan pembelajaran harus mampu mencakup aspek karakter, keterampilan, dan pemahaman yang lebih mendalam. Dengan begitu, peserta didik tidak hanya menguasai pengetahuan, tetapi juga mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata.
“Karakteristik dalam merancang tujuan pembelajaran mendalam adalah hal yang sangat penting. Ini membuat saya lebih terarah dalam menyusun strategi di kelas,” ungkap Hifni. Ia menambahkan bahwa pelatihan ini juga mendorongnya untuk lebih tegas dalam mengelola kelas, sekaligus tetap menjaga hubungan baik dengan siswa.
Menurut Hifni, seorang guru perlu memiliki keseimbangan antara ketegasan dan sikap yang penuh pengertian. Ketegasan dibutuhkan agar proses pembelajaran berjalan dengan disiplin, sementara sikap baik dan terbuka diperlukan untuk menciptakan suasana belajar yang nyaman. Kombinasi keduanya membuat siswa merasa dihargai sekaligus terdorong untuk belajar lebih sungguh-sungguh.
Pelatihan ini juga menekankan bahwa deep learning tidak hanya soal metode, tetapi juga filosofi dalam mengajar. Guru diajak untuk melihat lebih dalam tujuan dari setiap kegiatan pembelajaran—bukan sekadar menyelesaikan materi, tetapi memastikan siswa benar-benar memahami, mengalami, dan mampu menerapkan pengetahuan tersebut.
“Dengan pemahaman baru ini, saya lebih percaya diri dalam menyusun tujuan dan strategi pembelajaran. Harapannya, anak-anak bisa merasakan manfaat langsung dari setiap proses belajar,” ujar Hifni.
Keikutsertaannya dalam Diklat Nasional 40JP menjadi titik penting untuk terus berinovasi sebagai pendidik. Ia berkomitmen menjadikan pembelajaran lebih bermakna, menyenangkan, dan berorientasi pada kebutuhan siswa. Dengan pendekatan ini, ia yakin murid-murid akan tumbuh menjadi generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter kuat.
