Nanik Nurniati, S.Pd., M.Pd., guru di SDN Jenggrik 4 Kedunggalar, membagikan pengalamannya mengikuti Diklat Nasional 40JP bertajuk “Strategi Efektif Merancang Pembelajaran yang Menyenangkan Berbasis Deep Learning”. Ia menilai diklat ini sangat membantu dalam memahami bagaimana mendekati siswa dengan karakter dan kemampuan yang beragam dalam kelas.
Menurut Nanik, salah satu tantangan utama di kelas adalah menghadapi murid yang memiliki perbedaan kemampuan, minat, dan gaya belajar. Melalui diklat ini, ia memperoleh strategi untuk menyesuaikan pendekatan pengajaran agar lebih efektif bagi setiap siswa. “Pelatihan ini membantu saya memahami cara mendekati siswa dengan beragam karakter agar mereka tetap termotivasi dan terlibat dalam pembelajaran,” ujarnya.
Guru ini menekankan bahwa pendekatan yang tepat tidak hanya mempermudah guru dalam mengajar, tetapi juga membuat siswa merasa diperhatikan dan dihargai. Dengan menerapkan strategi berbasis deep learning, Nanik dapat menciptakan suasana kelas yang lebih inklusif dan menyenangkan, sehingga setiap anak dapat mengikuti pelajaran dengan nyaman dan aktif.
Selain itu, Nanik menilai bahwa diklat memberikan wawasan praktis dalam merancang kegiatan pembelajaran yang interaktif dan adaptif. Strategi yang dipelajari memungkinkan guru untuk menghadirkan materi dengan cara yang menarik, sambil tetap menyesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik masing-masing siswa. Hal ini membantu meningkatkan keterlibatan dan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.
Nanik juga menambahkan bahwa pengalaman mengikuti diklat mendorong guru untuk terus mengembangkan kreativitas dalam pengajaran. Dengan pendekatan yang tepat, guru dapat mengelola kelas yang heterogen secara lebih efektif, menjaga fokus siswa, dan menciptakan proses belajar yang lebih menyenangkan dan produktif.
Kesimpulannya, pengalaman Nanik Nurniati menunjukkan bahwa Diklat Nasional 40JP memberikan guru alat penting untuk menghadapi kelas yang beragam. Pendekatan yang sesuai dengan karakter siswa tidak hanya meningkatkan kualitas pembelajaran, tetapi juga membantu membangun suasana kelas yang inklusif, interaktif, dan bermakna. Diklat ini menjadi sarana penting untuk meningkatkan kompetensi guru dan menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi seluruh siswa.
