Arianti, S.Pd, seorang pendidik di SMKN 4 Jeneponto, membagikan pengalaman berharganya setelah mengikuti sebuah diklat yang membahas integrasi pembelajaran mendalam. Bagi dirinya, materi ini sangat berkesan karena membuka wawasan tentang pentingnya mengaitkan pelajaran di kelas dengan kehidupan nyata siswa. Ia meyakini bahwa pembelajaran tidak boleh berhenti hanya pada penyampaian materi, tetapi harus mampu memberikan pengalaman yang relevan dan bermakna.
Menurut Arianti, konsep integrasi pembelajaran mendalam mengajarkan guru untuk lebih peka dalam merancang kegiatan belajar. Siswa tidak hanya diajak memahami teori, tetapi juga dilibatkan dalam proses menemukan keterkaitan antara materi ajar dengan situasi yang mereka temui sehari-hari. Dengan begitu, siswa dapat melihat manfaat nyata dari apa yang dipelajari, sekaligus terdorong untuk berpikir kritis dan kreatif.
Namun, ia juga menyadari bahwa menerapkan pembelajaran mendalam bukanlah hal yang sederhana. Salah satu tantangan yang ia hadapi adalah bagaimana menyusun alur kegiatan dan manajemen waktu agar pembelajaran tetap mendalam namun tetap efisien. Sebab, jika tidak dirancang dengan baik, pembelajaran bisa kehilangan arah dan tidak sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Pengalaman tersebut membuat Arianti semakin reflektif terhadap perannya sebagai seorang pendidik. Ia menyadari bahwa mengajar bukan sekadar menyampaikan materi dari buku atau kurikulum, melainkan membangun pemahaman yang utuh pada diri siswa. Dalam proses itu, siswa diharapkan bukan hanya menghafal informasi, melainkan benar-benar mengalaminya, memaknainya, dan mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka.
Lebih jauh, Arianti merasa bahwa wawasan baru yang ia peroleh dari diklat ini akan sangat bermanfaat dalam praktik sehari-hari di sekolah. Ia bertekad untuk mulai merancang pembelajaran dengan pendekatan yang lebih terintegrasi, di mana setiap materi akan dikaitkan dengan konteks nyata yang dekat dengan kehidupan siswa. Dengan cara ini, ia berharap semangat belajar siswa dapat meningkat karena mereka merasa apa yang dipelajari benar-benar relevan dengan dunia mereka.
Testimoni Arianti memberikan gambaran bahwa pembelajaran mendalam bukan hanya tentang metode, melainkan sebuah filosofi yang menuntut perubahan cara pandang guru terhadap proses belajar-mengajar. Melalui pengalaman ini, ia semakin yakin bahwa pendidikan yang bermakna adalah pendidikan yang memungkinkan siswa untuk mengalami, memahami, dan menerapkan pengetahuan dalam kehidupan nyata.
