Menghidupkan Kelas Anak Usia Dini dengan Strategi Deep Learning

Mengikuti Diklat Nasional 40JP bertema “Strategi Efektif Merancang Pembelajaran yang Menyenangkan Berbasis Deep Learning” memberi pengalaman berharga bagi Bernadetha Sekar Larasati, S.Pd., M.M., guru KB-TK Notre Dame. Dari pelatihan tersebut, ia mendapatkan pemahaman bahwa pembelajaran mendalam bukan sekadar menyalurkan informasi, melainkan menciptakan ruang bagi anak untuk bereksplorasi, mencoba, bahkan berbuat salah sebagai bagian dari proses belajar.

Bernadetha sudah mulai menerapkan beberapa strategi pembelajaran aktif di kelasnya. Ia menggunakan metode diskusi kelompok kecil dan pembelajaran berbasis proyek untuk memberi kesempatan pada anak-anak agar terlibat langsung dalam proses belajar. Selain itu, ia memanfaatkan media digital seperti kuis interaktif dan video pembelajaran untuk meningkatkan antusiasme siswa. Hasilnya, anak-anak terlihat lebih bersemangat, partisipatif, dan menikmati kegiatan belajar yang disiapkan.

Materi mengenai pengembangan dan kreasi yang disampaikan dalam diklat juga sangat menginspirasi. Menurutnya, guru perlu memberi peluang bagi siswa untuk mencoba berbagai hal, bahkan jika berakhir dengan kesalahan. Bagi anak usia dini, kesempatan untuk mencoba menjadi dasar penting dalam menumbuhkan rasa percaya diri sekaligus mengasah kreativitas.

Namun, sebagai pendidik PAUD, Bernadetha menghadapi tantangan tersendiri. Rentang konsentrasi siswa yang pendek sering kali membuat kegiatan belajar harus diatur dengan variasi yang menarik dan waktu yang singkat. Selain itu, dalam mengevaluasi hasil pembelajaran mendalam, ia tidak bisa hanya menilai hasil akhir, melainkan harus melihat proses yang dilalui siswa. Proses inilah yang mencerminkan pemahaman dan perkembangan anak secara menyeluruh.

Dampak positif dari penerapan strategi deep learning sangat terasa. Anak-anak menunjukkan peningkatan rasa ingin tahu, lebih sering bertanya, dan berani mengeksplorasi hal-hal baru. Mereka tidak hanya mengikuti instruksi, tetapi juga mencoba memahami alasan di balik setiap kegiatan. Proses belajar pun menjadi lebih menyenangkan, bermakna, dan sesuai dengan dunia anak.

Melalui pengalaman ini, Bernadetha semakin yakin bahwa deep learning dapat diterapkan bahkan di jenjang anak usia dini. Dengan kreativitas dan strategi yang tepat, guru mampu menghadirkan pembelajaran yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menumbuhkan semangat belajar sepanjang hayat sejak dini.

Previous Article

Menerapkan Deep Learning untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa

Next Article

Menerapkan Deep Learning untuk Meningkatkan Kompetensi dan Keterlibatan Siswa

Write a Comment

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Update Artikel Kami

Pure inspiration, zero spam ✨