Menemukan Cara Baru dalam Menyampaikan Pembelajaran

Thoyfuri, S.Pd.I dari MIS Darun Najah menceritakan pengalamannya yang kini mulai mencoba menerapkan pendekatan pembelajaran mendalam dalam kegiatan mengajar sehari-hari. Menurutnya, hal yang paling penting dari proses belajar bukan hanya materi yang disampaikan, tetapi bagaimana cara penyampaian guru sehingga mudah dimengerti oleh peserta didik. Ia menyadari bahwa setiap anak memiliki kebiasaan dan karakter yang berbeda-beda, sehingga tidak bisa menggunakan satu metode yang sama untuk semua siswa. Melalui pembelajaran mendalam, Thoyfuri merasa tertantang untuk mencari cara penyampaian yang lebih variatif dan sesuai dengan kebutuhan anak didik, agar proses belajar menjadi lebih bermakna.

Dalam praktiknya, Thoyfuri berusaha mengubah pola mengajarnya yang dulu lebih banyak didominasi ceramah menjadi lebih interaktif. Ia mulai menggunakan pertanyaan terbuka, permainan sederhana, serta contoh konkret yang dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa. Dengan begitu, siswa merasa lebih mudah memahami materi yang diajarkan karena mereka bisa langsung mengaitkannya dengan pengalaman mereka sendiri. Ia menilai bahwa strategi ini sangat membantu terutama ketika menghadapi siswa dengan tingkat pemahaman yang beragam. Anak-anak yang sebelumnya tampak pasif kini mulai berani berbicara, bertanya, bahkan memberikan pendapat mereka di kelas.

Thoyfuri juga menekankan bahwa keberagaman kebiasaan anak didik adalah tantangan sekaligus peluang. Ada siswa yang terbiasa cepat memahami pelajaran, ada pula yang butuh waktu lebih lama untuk menguasai materi. Dengan menggunakan pendekatan pembelajaran mendalam, ia berusaha agar semua siswa merasa terlibat dan tidak ada yang tertinggal. Ia percaya bahwa dengan kesabaran dan variasi dalam penyampaian, setiap anak bisa mencapai pemahaman yang baik sesuai kemampuannya. Guru, menurutnya, harus kreatif dalam menyesuaikan diri dengan ritme belajar siswa, bukan sebaliknya memaksa siswa menyesuaikan dengan cara guru mengajar.

Pengalaman awal ini membuat Thoyfuri semakin yakin bahwa pembelajaran mendalam dapat menjadi jalan untuk menciptakan kelas yang lebih hidup. Ia melihat bahwa peserta didik jauh lebih antusias ketika proses belajar tidak hanya berpusat pada hafalan, tetapi juga memberikan ruang untuk berpikir, berdiskusi, dan mengeksplorasi ide. Hasilnya, anak-anak lebih mudah memahami materi dan merasa belajar bukan lagi beban, melainkan pengalaman yang menyenangkan.

Refleksi dari Thoyfuri menunjukkan bahwa memulai langkah kecil dalam mencoba strategi baru bisa memberikan dampak besar. Ia berkomitmen untuk terus mengasah cara menyampaikan materi agar semakin efektif dan mudah dipahami. Harapannya, ke depan siswa MIS Darun Najah tidak hanya pintar secara akademik, tetapi juga mampu mengembangkan pola pikir kritis, kreatif, dan adaptif yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan.

Previous Article

Dari Tantangan Menuju Transformasi: Perjalanan Seorang Guru

Next Article

Saat Guru Belajar Menyelami Makna Pembelajaran Mendalam

Write a Comment

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Update Artikel Kami

Pure inspiration, zero spam ✨