Deep Learning sebagai Jalan Mengenal Prilaku dan Karakter Peserta Didik

Mengikuti Diklat Nasional 40JP “Strategi Efektif Merancang Pembelajaran yang Menyenangkan Berbasis Deep Learning” menjadi pengalaman baru bagi Herry Setiawan, S.T., guru di SMK Muhammadiyah 3 Banjarmasin. Ia mengaku masih berada dalam tahap mencoba dalam menerapkan konsep-konsep yang diperoleh selama pelatihan, namun sudah dapat merasakan manfaatnya. Baginya, diklat ini menjadi kesempatan untuk belajar lebih dalam mengenai bagaimana mengenali dan mendalami karakter siswa dalam proses pembelajaran.

Herry menyadari bahwa setiap siswa memiliki perilaku dan karakter yang berbeda-beda. Inilah yang membuat proses mengajar tidak hanya sebatas menyampaikan materi, tetapi juga tentang memahami siapa yang sedang diajar. Melalui pendekatan deep learning, ia berusaha mengenali kebutuhan, kebiasaan, dan keunikan tiap siswa. Hal ini penting agar strategi pembelajaran yang diterapkan bisa lebih tepat sasaran dan mampu menciptakan suasana kelas yang kondusif.

Meski masih dalam tahap mencoba, Herry sudah melihat perubahan kecil yang bermakna. Ia mulai mengamati bagaimana siswa merespons ketika diberi ruang untuk lebih aktif dalam pembelajaran. Ada yang menunjukkan keberanian untuk bertanya, ada pula yang perlahan mulai berani mengemukakan pendapat. Perbedaan karakter ini justru menjadi kekayaan dalam proses belajar, karena dapat melatih siswa untuk saling menghargai dan bekerja sama.

Diklat yang diikuti Herry juga membantunya memahami bahwa pembelajaran yang menyenangkan bukan berarti tanpa aturan, melainkan pembelajaran yang mampu menyeimbangkan antara pencapaian akademik dengan pembentukan karakter. Guru tidak lagi hanya menjadi pusat informasi, tetapi juga fasilitator yang membimbing siswa agar belajar lebih bermakna. Hal ini membuatnya semakin termotivasi untuk terus mengembangkan diri dalam menghadirkan kelas yang aktif, dinamis, dan ramah bagi siswa.

Bagi Herry Setiawan, pengalaman mengikuti diklat ini sangat membantu dalam proses mengajar sehari-hari. Ia merasa lebih terbuka dalam melihat keragaman perilaku siswa sebagai bagian dari pembelajaran itu sendiri. Dengan semangat mencoba dan beradaptasi, ia yakin bahwa penerapan strategi deep learning akan semakin matang seiring waktu. Baginya, menjadi guru berarti juga menjadi pembelajar sepanjang hayat, dan setiap pengalaman baru adalah langkah berharga menuju pembelajaran yang lebih bermakna.

Previous Article

Dari Diklat ke Kelas: Transformasi Guru Menuju Pendidikan Bermakna

Next Article

Semangat Baru di Kelas Bersama Deep Learning

Write a Comment

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Update Artikel Kami

Pure inspiration, zero spam ✨