Nur Aisyiyah Amini, S.Pd., guru di MTS Nurul Huda Dau, berbagi pengalamannya mengenai tantangan mendidik siswa yang tidak dapat membaca, menulis, dan berhitung dengan baik. Meskipun banyak siswa yang memiliki potensi luar biasa, keterbatasan dalam keterampilan dasar sering kali menjadi hambatan. “Dalam sebuah seminar yang saya ikuti, saya belajar pentingnya pendekatan pembelajaran yang mendalam untuk mengatasi masalah ini,” jelas Nur Aisyiyah.
Di sekolahnya, mereka mulai menggunakan metode fonik dan materi yang lebih menarik, seperti buku bergambar dan cerita pendek, untuk membantu siswa yang kesulitan membaca. “Kami juga memanfaatkan teknologi untuk memberikan materi yang interaktif dan menyenangkan, yang membantu siswa belajar lebih mudah,” tambahnya.
Namun, salah satu tantangan utama adalah keterbatasan sarana dan prasarana di sekolah. “Fasilitas perpustakaan yang terbatas dan kurangnya sumber belajar membuat kami berinisiatif mengusulkan pengadaan buku baru dan materi ajar yang lebih variatif,” ungkapnya.
Nur Aisyiyah juga menyadari pentingnya peran orang tua dalam mendukung pembelajaran di rumah. “Kami mengadakan pertemuan rutin dengan orang tua untuk memberi mereka informasi tentang kemajuan anak-anak mereka,” kata Nur Aisyiyah. Hasilnya, siswa menjadi lebih percaya diri dan bersemangat dalam belajar.
Author: Yasmin Sindoro Salsabila