Wijitriyani, S.Pd., guru di MIN 2 Magetan, membagikan tips mengenai cara mengaktifkan anak di kelas, terutama bagi mereka yang kurang aktif dalam membaca. Wijitriyani mengakui bahwa tantangan utama di kelas adalah bagaimana menarik perhatian siswa yang cenderung pasif, terutama saat materi membaca diberikan. Menurutnya, cara terbaik untuk mengatasi hal ini adalah dengan mengubah pendekatan pembelajaran menjadi lebih menarik dan interaktif.
“Untuk menarik minat siswa, saya selalu berusaha membuat pembelajaran lebih menarik dengan melibatkan mereka dalam aktivitas yang menyenangkan. Hal ini sangat membantu siswa agar lebih aktif dalam membaca dan belajar,” ungkap Wijitriyani. Dalam kelas, ia sering menggunakan permainan edukatif dan diskusi kelompok untuk memicu partisipasi siswa. Aktivitas tersebut tidak hanya meningkatkan kemampuan membaca siswa, tetapi juga membantu mereka untuk belajar bekerja sama dalam kelompok.
Wijitriyani menambahkan bahwa penggabungan media visual seperti gambar dan video juga sangat membantu anak-anak untuk lebih fokus dan menyukai pembelajaran. “Anak-anak lebih tertarik ketika mereka melihat materi pembelajaran yang tidak hanya dari buku, tetapi juga melalui media visual yang bisa mereka nikmati,” kata Wijitriyani. Dengan cara ini, siswa tidak merasa terbebani dengan pembelajaran yang monoton, melainkan merasa bahwa belajar itu menyenangkan.
Selain itu, untuk meningkatkan keaktifan, Wijitriyani sering memberikan pertanyaan terbuka dan memberi kesempatan kepada siswa untuk berbicara di depan kelas. Ini tidak hanya melatih mereka untuk berbicara di depan umum, tetapi juga meningkatkan rasa percaya diri mereka. Ia menekankan bahwa kunci untuk membuat anak aktif adalah dengan menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan, yang mendorong mereka untuk lebih berani berpartisipasi. “Hasilnya sangat memuaskan, anak-anak menjadi lebih aktif dan mereka merasa lebih terlibat dalam setiap pembelajaran,” tambahnya.
Dengan metode-metode yang diterapkannya, Wijitriyani merasa bahwa anak-anak tidak hanya belajar dengan lebih baik, tetapi juga lebih menikmati proses pembelajaran. Ia berharap pengalaman ini bisa diterapkan oleh lebih banyak guru untuk membuat kelas lebih hidup dan menyenangkan.
Author: Yasmin Sindoro Salsabila