Ahmad Ismail Arsyad, S.Pd, guru di MTsN 3 Lampung Utara, berbagi pengalaman mengenai tantangan yang dihadapi dalam menghadapi anak dan pelajar. Sebagai pendidik dan orang tua, saya sering kali menemui berbagai karakter anak-anak yang mempengaruhi cara mereka belajar. Setiap siswa memiliki cara belajar dan kepribadian yang berbeda, sehingga sangat penting bagi pendidik untuk bisa menyesuaikan pendekatan agar pembelajaran menjadi lebih efektif.
Awalnya, ketika saya mulai mengajar, saya merasa cemas dengan beragam karakter siswa. Ada yang pendiam dan sulit mengungkapkan pendapat, sementara yang lain sangat aktif dan cenderung mendominasi kelas. Saya mencoba menggunakan metode pengajaran umum yang biasa diterapkan, tetapi hasilnya tidak memuaskan. Beberapa siswa merasa kurang tertarik, sedangkan yang lain merasa tertekan dan kurang fokus dalam mengikuti pelajaran.
Setelah berdiskusi dengan beberapa rekan guru dan mencari informasi lebih lanjut, saya menyadari pentingnya pendekatan yang lebih personal. Saya mulai memahami bahwa untuk dapat membantu siswa berkembang, saya perlu lebih memahami kebutuhan dan minat mereka. Salah satu langkah yang saya terapkan adalah mengadakan sesi tanya jawab informal di luar jam pelajaran. Dengan cara ini, saya dapat menggali lebih dalam tentang apa yang mereka sukai dan hal-hal yang membuat mereka kesulitan dalam belajar.
Salah satu metode yang sangat efektif bagi saya adalah pembelajaran berbasis proyek. Siswa diberi kebebasan untuk memilih topik yang mereka minati dan bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan proyek tersebut. Dengan cara ini, mereka merasa lebih bersemangat dan terlibat langsung dalam pembelajaran. Proses kolaborasi juga membantu mereka mengembangkan keterampilan komunikasi dan kerjasama yang sangat berguna di luar kelas.
Dampak dari penerapan pendekatan ini sangat positif. Prestasi akademik siswa meningkat, namun yang lebih penting adalah hubungan antara siswa dan guru yang menjadi lebih harmonis. Mereka merasa dihargai dan diperhatikan, yang meningkatkan motivasi mereka dalam belajar. Saya juga merasakan adanya peningkatan dalam kepercayaan diri mereka.
Dari pengalaman ini, saya menyadari bahwa kunci untuk menghadapi anak dan pelajar adalah kesabaran, empati, dan pendekatan yang lebih personal. Setiap anak memiliki potensi besar, namun mereka membutuhkan dukungan dan perhatian yang sesuai untuk berkembang. Dengan cara ini, tidak hanya siswa yang belajar, tetapi saya sebagai pendidik juga terus berkembang bersama mereka.
Author: Yasmin Sindoro Salsabila