Saya, Suhati, S.Pd., seorang guru, merasa sangat berterima kasih bisa mengikuti Diklat Nasional 40JP dengan tema “Strategi Efektif Merancang Pembelajaran yang Menyenangkan Berbasis Deep Learning.” Salah satu hal yang sangat saya temukan dalam pelatihan ini adalah bahwa pembelajaran yang menyenangkan tidak harus selalu melibatkan tepuk tangan atau bernyanyi. Pembelajaran bisa menjadi menyenangkan melalui pendekatan yang lebih dalam dan kontekstual, yang membuat siswa terlibat dan merasa dihargai dalam proses belajar.
Di sisi lain, diklat ini juga mengingatkan saya akan pentingnya melayani semua siswa tanpa membedakan latar belakang sosial, kondisi fisik, dan kemampuan berpikir mereka. Setiap siswa membawa keunikan tersendiri ke dalam kelas, dan sebagai guru, saya harus mampu merancang pembelajaran yang dapat mengakomodasi perbedaan tersebut. Hal ini menjadi tantangan tersendiri, namun juga kesempatan untuk lebih mengembangkan kemampuan saya dalam menciptakan suasana belajar yang inklusif.
Salah satu perubahan signifikan yang saya rasakan setelah mengikuti diklat ini adalah dalam cara saya merancang pembelajaran. Sebelumnya, saya cenderung fokus pada pencapaian akademik saja, tetapi setelah memahami konsep deep learning, saya belajar untuk tidak hanya mengajar materi, tetapi juga memberikan ruang bagi siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, keterampilan sosial, dan kreativitas mereka. Pembelajaran berbasis deep learning memungkinkan siswa untuk belajar lebih mendalam dan terlibat aktif dalam setiap prosesnya.
Saya merasa lebih percaya diri sekarang dalam merancang pembelajaran yang lebih kontekstual dan menyenangkan, di mana siswa tidak hanya menerima informasi, tetapi juga mampu menghubungkannya dengan dunia nyata. Ini bukan hanya membuat pembelajaran lebih menarik bagi mereka, tetapi juga lebih bermakna. Saya juga semakin menyadari pentingnya membangun hubungan yang lebih dekat dengan siswa, memahami kebutuhan dan tantangan mereka, serta memberikan dukungan yang sesuai.
Saya sangat berterima kasih atas kesempatan mengikuti diklat ini, yang tidak hanya membuka wawasan saya dalam merancang pembelajaran berbasis deep learning, tetapi juga mengingatkan saya akan pentingnya menjadi guru yang lebih inklusif dan melayani semua siswa tanpa membedakan latar belakang mereka.