Gedung PAUD Batujaya Diduga Bangun Tak Sesuai RAB

Desa Batujaya — Warga dan pengelola PAUD di Desa Batujaya mengungkap dugaan bahwa pembangunan gedung PAUD baru tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang telah disepakati. Dugaan ini muncul karena beberapa bagian bangunan terlihat berbeda dari spesifikasi teknis semula.

Menurut pengamatan warga, ada beberapa indikasi ketidaksesuaian yang menjadi sorotan, seperti penggunaan bahan yang lebih murah dari semestinya, ketebalan material dinding yang kurang, serta pemasangan atap yang tidak rapi. Beberapa ruangan terlihat lembab dan retak pada bagian sendi bangunan, padahal konstruksi baru.

Salah seorang warga, Lia, menyatakan bahwa saat kontraktor membacakan spesifikasi di musyawarah, disebutkan penggunaan bata ringan, rangka atap baja ringan, dan plesteran dinding dengan ketebalan tertentu. “Tapi kenyataannya, bata tidak ringan, dan banyak plumplester kurang rapi,” kata Lia. Menurutnya, jika dibiarkan, hal ini bukan hanya soal estetika — tetapi kelayakan dan keamanan anak-anak PAUD menjadi taruhannya.

Pihak pengelola PAUD mengaku sudah pernah mengonfirmasi hal ini kepada pihak proyek dan pemerintah desa. Namun tanggapan yang datang masih sebatas janji akan diperiksa. Kepala Desa Batujaya menyatakan akan memanggil kontraktor dan mengkaji ulang dokumen teknis, agar jika terbukti ada penyimpangan, ada langkah perbaikan atau bahkan sanksi.

Masalah seperti ini bukanlah hal baru di proyek pembangunan fasilitas pendidikan di daerah. Kelemahan pengawasan, lemahnya transparansi penggunaan anggaran, dan kurangnya partisipasi warga sering menjadi akar permasalahan. Dalam kondisi ideal, masyarakat dan pengawas independen mempunyai akses terhadap gambar teknis, RAB, dan progres pelaksanaan proyek — sehingga bisa memantau apakah pelaksanaannya sesuai.

Jika dugaan ini benar, konsekuensinya serius. Bangunan yang tidak sesuai standar dapat menyebabkan kerusakan dini, risiko keselamatan pengguna, dan pemborosan anggaran publik. Apalagi jika proyek tersebut dibiayai dari dana desa atau APBD, maka hak dasar warga atas fasilitas pendidikan yang layak menjadi dirugikan.

Untuk mendukung proses pengusutan, warga berencana mengumpulkan dokumentasi foto, catatan pertemuan, dan saksi-saksi saat pembangunan berlangsung. Mereka berharap pemerintah kabupaten atau dinas terkait segera melakukan audit teknis, membandingkan antara RAB dan realisasi fisik, lalu menentukan apakah ada unsur penyelewengan.

Harapannya, selain perbaikan gedung jika terbukti menyimpang, juga muncul kebijakan penguatan pengawasan masyarakat dalam pembangunan fasilitas pendidikan ke depan — agar proyek-proyek seperti ini tak lagi berujung kontroversi.

Sumber:

Pembangunan Gedung PAUD Desa Batujaya Diduga Tidak Sesuai Spesifikasi RAB

Previous Article

Ayah Terlibat, Kunci Sukses Anak Usia Dini di Riau

Next Article

Pemerintah Siapkan BSU di Akhir September untuk Guru PAUD & TK

Write a Comment

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Update Artikel Kami

Pure inspiration, zero spam ✨