Geger! Granat Tua Ditemukan Saat Gali Lahan Sekolah di Lamongan

Warga Desa Sendang Agung, Kecamatan Paciran, Lamongan, digegerkan dengan penemuan sebuah benda mencurigakan yang diduga granat tua jenis manggis di lahan SD/MI Muhammadiyah 13 Sendang Agung. Kejadian terjadi saat proses penggalian tanah untuk pembangunan lahan parkir sekolah pada Rabu, 24 September 2025.

Benda bulat dengan diameter sekitar 10 cm tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang pekerja bernama Khoirun Na’im (50) bersama lima rekan kerjanya. Menyadari potensi bahaya dari benda asing tersebut, para pekerja segera melaporkan temuan ini kepada Kepala Dusun, yang kemudian diteruskan ke Polsek Paciran dan Polres Lamongan untuk tindakan lebih lanjut.

Menindaklanjuti laporan, Kabag Ops Polres Lamongan, Kompol Budi Santoso, bersama jajaran Satreskrim, Satintelkam, dan personel lainnya langsung mendatangi lokasi untuk mengamankan area dan melakukan pemeriksaan awal. Setelah memastikan benda tersebut menyerupai granat, pihak kepolisian segera berkoordinasi dengan Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) dari Satuan Brimob Polda Jawa Timur.

Tidak berselang lama, Tim Gegana Brimob tiba di lokasi dan melakukan evakuasi dengan prosedur keamanan khusus. Granat yang diduga merupakan peninggalan masa lalu ini dibawa ke Mako Brimob Polda Jatim untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut. Kasi Humas Polres Lamongan, Ipda M. Hamzaid, memastikan bahwa situasi kini sudah kondusif, dan benda tersebut tidak lagi menimbulkan ancaman bagi masyarakat.

“Kami menghimbau warga untuk tetap tenang dan tidak panik. Apabila menemukan benda asing atau mencurigakan, sebaiknya segera melaporkan kepada aparat terdekat agar dapat ditangani secara profesional dan aman,” ujarnya, Kamis (25/9/2025).

Pihak kepolisian menegaskan bahwa penemuan granat ini tidak terkait aksi teror atau gangguan keamanan, melainkan dugaan sisa-sisa peninggalan lama yang baru ditemukan saat proyek pembangunan sekolah. Penanganan cepat, koordinasi aparat, dan prosedur evakuasi yang ketat memastikan keselamatan warga, sekaligus menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap benda asing atau mencurigakan di lingkungan sekitar.

Kejadian ini juga menjadi pengingat bagi sekolah, pekerja, dan masyarakat sekitar untuk selalu menjalankan protokol keamanan saat melakukan penggalian atau pembangunan, terutama di lokasi yang kemungkinan menyimpan benda-benda peninggalan masa lalu. Dengan langkah cepat dan koordinasi profesional, potensi bahaya bisa diminimalkan, sekaligus menjaga ketenangan warga serta kelancaran proyek pembangunan fasilitas pendidikan.

Previous Article

Aksi Nekat Murid SD Tangsel, Gelantungan di Lantai 3 Usai Diminta Kerjakan Tugas

Next Article

431 Guru Jawa Barat Ikuti Pelatihan BCKS 2025, Siap Jadi Kepala Sekolah Inovatif

Write a Comment

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Update Artikel Kami

Pure inspiration, zero spam ✨