Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan uji coba kebijakan integrasi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar (SD) dalam satu lokasi. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan akses pendidikan di daerah-daerah tertinggal, terluar, dan terdepan (3T), di mana fasilitas pendidikan sering kali terbatas.
Kebijakan ini diharapkan dapat mengatasi tantangan geografis dan logistik yang selama ini menjadi hambatan bagi anak-anak di daerah 3T untuk mengakses pendidikan berkualitas. Dengan menggabungkan PAUD dan SD dalam satu lokasi, diharapkan proses transisi dari pendidikan anak usia dini ke pendidikan dasar menjadi lebih mulus dan efisien.
Selain itu, integrasi ini juga bertujuan untuk memaksimalkan penggunaan sumber daya yang ada, seperti fasilitas dan tenaga pendidik, sehingga dapat memberikan pelayanan pendidikan yang lebih optimal. Kemendikbudristek berharap bahwa dengan kebijakan ini, anak-anak di daerah 3T dapat memperoleh pendidikan yang setara dengan anak-anak di daerah lainnya, serta memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan meraih masa depan yang lebih baik.
Uji coba kebijakan PAUD-SD satu atap ini akan dilaksanakan di beberapa daerah 3T sebagai pilot project. Kemendikbudristek akan melakukan evaluasi secara berkala untuk menilai efektivitas dan dampak dari kebijakan ini, serta melakukan perbaikan jika diperlukan sebelum implementasi secara lebih luas.
Dengan adanya kebijakan ini, diharapkan dapat tercipta pemerataan akses pendidikan di seluruh wilayah Indonesia, sehingga setiap anak, tanpa terkecuali, memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan yang berkualitas dan membangun masa depan yang cerah.
Sumber:
