Jenny Nur Aprianty, S.Pd., seorang guru di SMK Sangkuriang 1 Cimahi, turut serta dalam Diklat Nasional 40JP bertema “Strategi Efektif Merancang Pembelajaran yang Menyenangkan Berbasis Deep Learning.” Dari pelatihan tersebut, ia memperoleh pemahaman baru mengenai konsep pembelajaran mendalam (deep learning) dan berkomitmen untuk menerapkannya di kelas.
Bagi Jenny, konsep dasar pembelajaran mendalam menjadi materi yang paling berkesan. Menurutnya, pembelajaran bukan hanya soal menyampaikan pengetahuan, tetapi bagaimana siswa mampu memahami, mengaitkan, dan merasakan makna dari materi yang dipelajari. Dengan pendekatan ini, guru tidak lagi hanya menjadi pusat informasi, melainkan fasilitator yang mendorong siswa untuk aktif berpikir kritis dan menemukan makna dalam setiap proses belajar.
Meski demikian, penerapan deep learning di kelas tentu tidak lepas dari tantangan. Jenny menghadapi kenyataan bahwa masih ada siswa yang belum memiliki kesadaran penuh dalam belajar. Beberapa di antaranya tampak kebingungan, bahkan hadir dengan pikiran kosong meskipun secara fisik berada di kelas. Kondisi ini menunjukkan perlunya strategi yang lebih tepat agar siswa mampu terlibat secara aktif dan menemukan relevansi pembelajaran dengan kehidupan mereka.
Namun, Jenny tidak berhenti pada kendala tersebut. Ia justru merasakan adanya dampak positif dari pelatihan yang diikuti. Ilmu yang diperoleh memperkaya wawasannya dan memberikan inspirasi untuk terus berinovasi dalam mengajar. Ia pun mulai mengaplikasikan berbagai materi dari diklat ke dalam proses pembelajaran sehari-hari. Melalui pengalaman tersebut, Jenny menyadari bahwa keberhasilan belajar ditopang oleh tiga pilar penting: berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan.
Dengan kesadaran, siswa diajak untuk memahami pentingnya belajar bagi kehidupan mereka. Dengan makna, materi yang dipelajari tidak berhenti pada hafalan, melainkan mampu dihubungkan dengan pengalaman nyata. Sementara itu, dengan kegembiraan, suasana kelas menjadi lebih menyenangkan dan mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif.
Jenny yakin bahwa tiga pilar tersebut dapat menjadi fondasi penting dalam menciptakan pembelajaran yang lebih efektif. Melalui deep learning, ia tidak hanya ingin mentransfer pengetahuan, tetapi juga menumbuhkan kesadaran, menanamkan nilai, dan membangun hubungan yang lebih kuat antara guru dan siswa.
Bagi Jenny, perjalanan ini masih terus berlanjut. Ia percaya bahwa dengan konsistensi, refleksi, dan kreativitas, pembelajaran mendalam akan menjadi jalan untuk melahirkan generasi yang lebih kritis, bermakna, dan bersemangat dalam belajar.