Semarang, 6 November 2024 – Mantan Presiden Joko Widodo dan Megawati Sukarno Putri kembali menjadi sorotan publik dengan rencana keterlibatan mereka dalam Pilkada Serentak 2024, khususnya pada Pemilihan Gubernur Jawa Tengah. Keputusan kedua tokoh senior politik ini dianggap dapat memberikan efek positif bagi pasangan calon yang didukung, mengingat mereka masih memiliki pengaruh besar di mata masyarakat. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah juga menyatakan bahwa mantan presiden tidak dilarang untuk berkampanye.
“Mantan presiden boleh kampanye karena bukan lagi penyelenggara negara,” ujar Ketua KPU Jawa Tengah dalam pernyataannya.
Isu dukungan dari Jokowi kepada salah satu pasangan calon di Jawa Tengah semakin ramai dibicarakan. Pada akun Instagramnya, Calon Gubernur Jawa Tengah Nomor Urut 2, Ahmad Luthfi membagikan foto dirinya bersama mantan Presiden Jokowi dan calon wakil gubernurnya, Taj Yasin. Dalam debat perdana, Luthfi juga menyinggung peran mantan presiden tersebut sebagai pendukung moral yang sangat berharga bagi dirinya.
“Matur nuwun Pak, semoga kami amanah” ujar Luthfi dalam unggahannya.
Sementara itu, Calon Gubernur Jawa Tengah Nomor Urut 1 Andika Perkasa menyatakan tidak mempermasalahkan jika Jokowi turut serta sebagai juru kampanye. Ia menegaskan bahwa kehadiran mantan presiden dalam kampanye bukanlah masalah selama dilakukan secara terbuka dan tidak melanggar ketentuan kampanye yang berlaku.
“Pak Jokowi punya hak sebagai warga negara untuk mendukung siapapun,” kata Andika.
Terkait rencana Megawati yang turun langsung ke Jawa Tengah, Ketua DPP PDIP Puan Maharani memberikan klarifikasi bahwa kehadiran Megawati di Semarang pekan lalu tidak semata-mata untuk berkampanye. Kehadiran Megawati di Jawa Tengah merupakan bentuk perhatian khusus mengingat provinsi tersebut merupakan salah satu daerah terbesar yang harus mendapat perhatian ekstra.
“Bu Mega datang untuk konsolidasi pemenangan Pilkada, bukan sekadar kampanye,” tegas Puan.
Dalam diskusi politik, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurdin Halid menyebut bahwa kehadiran dua mantan presiden yang terlibat dalam kampanye dapat memberikan pengaruh positif pada tingkat partisipasi publik. Namun, ia juga menekankan pentingnya sikap profesional dalam mendukung kandidat agar demokrasi di Pilkada tetap terjaga.
“Keterlibatan tokoh senior seperti Jokowi dan Megawati bisa meningkatkan antusiasme pemilih,” ujar Nurdin.
Sumber :