Fauziah Kurniati, S.Pd, seorang pendidik di RAM 157 Miftahul Ulum, membagikan pandangannya mengenai pengalaman mengikuti pembelajaran berbasis deep learning. Meskipun ia belum sepenuhnya menerapkan metode ini di kelas, namun ia sudah merasakan betapa pentingnya pendekatan tersebut untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Dalam refleksinya, Fauziah mengungkapkan bahwa salah satu tantangan terbesar adalah bagaimana cara menggabungkan materi yang saling berkaitan agar dapat tersaji secara utuh dan bermakna. Selama ini, pelajaran sering kali diajarkan secara terpisah dan berdiri sendiri, sehingga siswa kesulitan memahami keterhubungan antar konsep. Dengan pembelajaran mendalam, ia menyadari bahwa materi bisa diolah menjadi sebuah rangkaian yang lebih menyatu, menarik, dan mudah dicerna oleh siswa.
Menurutnya, menggabungkan semua materi menjadi satu paket pembelajaran bukan hanya soal kreativitas guru, tetapi juga tentang pemahaman mendalam terhadap kebutuhan siswa. Jika dilakukan dengan tepat, hal ini akan membantu siswa tidak hanya menghafal, tetapi juga memahami serta mengaitkan ilmu yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, proses belajar menjadi lebih bermakna dan menyenangkan.
Fauziah juga mengakui bahwa pengalaman ini membuatnya semakin termotivasi untuk terus belajar dan berinovasi. Ia merasa tertantang untuk tidak lagi terpaku pada pola lama, melainkan mencoba strategi baru yang lebih sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan peserta didik. Inovasi dalam pembelajaran, menurutnya, adalah kunci agar siswa tetap antusias, aktif, dan mampu mengembangkan potensi terbaik mereka.
Lebih jauh, Fauziah menekankan bahwa deep learning bukan hanya metode, tetapi juga filosofi pendidikan yang menempatkan siswa sebagai pusat dari proses pembelajaran. Guru berperan sebagai fasilitator yang mengarahkan, memandu, sekaligus memberi ruang bagi siswa untuk mengeksplorasi pengetahuan. Dengan pendekatan ini, siswa akan terbiasa berpikir kritis, bernalar, dan memecahkan masalah secara mandiri.
Melalui testimoni ini, Fauziah menunjukkan bahwa meskipun ia masih berada dalam tahap awal penerapan, semangat untuk berubah dan berinovasi sudah tumbuh kuat dalam dirinya. Ia percaya bahwa setiap guru perlu berani mencoba hal-hal baru demi menciptakan pembelajaran yang lebih berkualitas.
Pengalamannya menjadi bukti bahwa pembelajaran mendalam memberi dorongan besar bagi para pendidik untuk terus berbenah. Bagi Fauziah, inilah awal dari perjalanan panjang menuju pendidikan yang lebih baik, lebih kreatif, dan lebih relevan bagi generasi masa depan.
