Wiwit Anggraini, S.Pd., seorang guru di SMAN 45 Jakarta, adalah sosok pendidik yang terus berusaha menghadirkan pembelajaran yang bermakna bagi siswanya. Ia mengikuti Diklat Nasional 40JP bertema “Strategi Efektif Merancang Pembelajaran yang Menyenangkan Berbasis Deep Learning” untuk memperdalam pemahamannya tentang pembelajaran mendalam.
Dalam kesehariannya, Wiwit sudah berusaha mencoba menerapkan konsep deep learning, meskipun dihadapkan pada sejumlah kendala. Salah satunya adalah keterbatasan sarana dan prasarana di sekolah. Padahal, metode ini sering membutuhkan dukungan media pembelajaran yang interaktif agar proses belajar lebih efektif dan menarik bagi siswa.
“Di kelas saya, saya mencoba menerapkan konsep deep learning saat mengajarkan materi mekanisme transpor membran. Tantangannya adalah bagaimana membuat siswa aktif mengeksplorasi konsep ini meskipun fasilitas terbatas,” ujarnya.
Meski begitu, keterbatasan tersebut tidak menyurutkan semangatnya. Wiwit meyakini bahwa pembelajaran mendalam tidak selalu bergantung pada teknologi canggih. Dengan kreativitas, guru dapat mengemas pembelajaran agar tetap menyenangkan dan bermakna. Ia, misalnya, memanfaatkan alat peraga sederhana, diskusi kelompok, serta metode eksperimen untuk menjelaskan materi yang bersifat abstrak seperti mekanisme transpor membran.
Bagi Wiwit, deep learning bukan hanya tentang memahami materi secara mendalam, tetapi juga mengajarkan siswa untuk berpikir kritis dan menghubungkan konsep dengan kehidupan nyata. Hal ini penting agar peserta didik tidak sekadar menghafal, melainkan benar-benar memahami proses yang mereka pelajari.
Pelatihan ini menumbuhkan semangat baru bagi Wiwit untuk terus berinovasi. Ia merasa lebih percaya diri dalam merancang pembelajaran yang interaktif, meskipun masih harus beradaptasi dengan keterbatasan fasilitas. “Yang penting adalah kreativitas guru dan kemauan untuk mencoba,” tegasnya.
Dengan bekal dari Diklat Nasional 40JP, Wiwit optimis bahwa langkah kecil yang ia lakukan akan memberikan dampak besar. Ia ingin memastikan bahwa pembelajaran di kelasnya bukan hanya sekadar rutinitas, tetapi pengalaman yang membekas dan mendorong siswa untuk mencintai ilmu pengetahuan.