Di MTsN 1 Lampung Utara, Ibu Semiati Farida, A.S.Ag., sedang berupaya menghadirkan pembelajaran yang lebih bermakna bagi murid-muridnya. Ia menyadari bahwa konsep deep learning dan surface learning masih baru bagi sebagian siswa, sehingga penerapannya di kelas belum maksimal. Meskipun demikian, Ibu Semiati mulai memperkenalkan kedua pendekatan ini untuk mendorong siswa menjadi lebih aktif dan terlibat dalam proses belajar.
Menurut Ibu Semiati, surface learning cenderung mengutamakan hafalan dan pemahaman materi secara dangkal, sementara deep learning mendorong siswa memahami konsep secara mendalam, mengaitkannya dengan pengalaman pribadi, serta mampu menerapkannya dalam situasi baru. Memahami perbedaan kedua pendekatan ini sangat penting agar strategi pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan siswa, sehingga mereka tidak hanya menerima informasi secara pasif, tetapi juga berpikir kritis dan kreatif.
Untuk mendorong penerapan deep learning, Ibu Semiati mulai melibatkan siswa dalam kegiatan diskusi interaktif, analisis masalah, dan proyek yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Siswa diajak untuk berkolaborasi, menyampaikan pendapat, dan berbagi ide dengan teman-temannya. Pendekatan ini membuat siswa aktif berpikir, belajar dari pengalaman, dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis serta kerja sama.
Hasilnya mulai terlihat dalam beberapa minggu. Siswa yang sebelumnya pasif kini lebih berani bertanya, menyampaikan ide, dan mengikuti diskusi dengan antusias. Salah satu siswa, Andi, yang biasanya jarang aktif, kini ikut memimpin diskusi kelompok dan berkontribusi secara signifikan dalam proyek kelas. “Seru bisa belajar sambil berdiskusi dan mencoba hal baru,” ungkap Andi dengan senyum lebar. Perubahan ini membuat Ibu Semiati merasa bangga dan semakin yakin bahwa memahami perbedaan deep learning dan surface learning sangat penting untuk meningkatkan keterlibatan siswa.
Meskipun masih dalam tahap awal penerapan, Ibu Semiati merasa lebih paham mengenai perbedaan kedua pendekatan ini dan optimis dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Ia bertekad untuk terus mengeksplorasi strategi yang mendorong siswa menjadi pembelajar aktif, kreatif, dan bertanggung jawab.
Pengalaman Ibu Semiati Farida membuktikan bahwa penerapan deep learning, ketika dipahami dengan baik, mampu membuat proses belajar lebih hidup, memotivasi siswa, dan menghasilkan pembelajaran yang lebih bermakna. Dengan dedikasi guru dan keterlibatan siswa, konsep ini menjadi alat praktis untuk membangun keterampilan berpikir kritis dan kreativitas bagi generasi muda di MTsN 1 Lampung Utara.