Mengikuti Diklat Nasional 40JP bertema “Strategi Efektif Merancang Pembelajaran yang Menyenangkan Berbasis Deep Learning” menjadi pengalaman penting bagi Hardiono, S.Pd.I., guru SDN 008 Bontang Utara. Dari kegiatan ini, ia menyadari bahwa pembelajaran tidak cukup hanya dibuat menyenangkan, tetapi juga harus mampu mengugah peserta didik untuk belajar dengan penuh kesadaran.
Saat ini, Hardiono masih dalam tahap mempersiapkan penerapan strategi pembelajaran mendalam di kelas. Ia memahami bahwa deep learning menuntut proses yang lebih dari sekadar transfer pengetahuan. Guru harus bisa menciptakan pengalaman belajar yang membuat siswa terlibat aktif, berpikir kritis, dan memahami makna dari apa yang mereka pelajari. Menurutnya, inilah inti dari pendidikan yang sebenarnya: menggerakkan siswa untuk belajar bukan karena kewajiban, melainkan karena kesadaran akan pentingnya ilmu.
Namun, ia juga menyadari adanya tantangan besar di level sekolah dasar. Siswa SD pada umumnya masih sangat bergantung pada guru sebagai pusat pembelajaran. Mereka terbiasa menerima instruksi secara langsung, sehingga menggeser pola pembelajaran menjadi lebih mandiri dan mendalam memerlukan proses adaptasi. Bagi Hardiono, tantangan ini adalah peluang untuk mengubah pola belajar siswa secara bertahap, agar mereka mulai berani mengeksplorasi dan menemukan pengetahuan sendiri.
Dengan bekal dari diklat, ia berkomitmen untuk menyiapkan pembelajaran yang mendalam dan sesuai dengan karakter siswa sekolah dasar. Strategi yang disiapkan tidak hanya menekankan aspek kognitif, tetapi juga membangkitkan motivasi, keterlibatan, dan rasa ingin tahu siswa. Ia percaya bahwa meski membutuhkan waktu dan usaha ekstra, hasilnya akan sangat bermanfaat bagi perkembangan siswa ke depan.
Pengalaman mengikuti diklat membuat Hardiono semakin yakin akan pentingnya peran guru sebagai fasilitator. Ia merasa lebih siap merancang pembelajaran yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan nilai, makna, dan kesadaran dalam setiap proses belajar. Dengan langkah ini, ia berharap siswa dapat tumbuh menjadi individu yang mandiri, kritis, dan memiliki semangat belajar sepanjang hayat.
