Liadarmayani, S.Pd.I, guru di SDN Neubok Badeuk II, menyampaikan pengalamannya setelah mengikuti pelatihan pembelajaran mendalam. Ia mengungkapkan bahwa semua topik yang dibahas dalam pelatihan tersebut terasa sangat bermanfaat, tanpa terkecuali. Bahkan, menurutnya tidak ada tantangan besar yang benar-benar menghambat, karena setiap materi dijelaskan secara sistematis dan mudah dipahami.
Sebelum mengikuti pelatihan, ia merasa strategi mengajarnya masih cenderung konvensional, sehingga terkadang kurang mampu menyentuh aspek berpikir kritis siswa. Namun, setelah mendalami konsep pembelajaran mendalam, Liadarmayani mulai menyadari betapa pentingnya mengarahkan proses belajar agar siswa tidak hanya mengingat fakta, tetapi juga mampu menghubungkan informasi dengan kehidupan nyata.
Salah satu hal yang paling berkesan baginya adalah bagaimana guru dapat menuntun siswa membangun pemahaman sendiri melalui aktivitas eksploratif. Ia mencontohkan, ketika mengajar IPA, alih-alih hanya menjelaskan teori fotosintesis, guru bisa mengajak siswa melakukan pengamatan langsung terhadap tanaman. Dengan begitu, siswa tidak hanya mengetahui konsep, tetapi juga memahami proses dan keterkaitannya dengan lingkungan.
Dalam refleksinya, Liadarmayani menegaskan bahwa pelatihan ini memberinya arahan baru untuk lebih terstruktur dalam merancang pembelajaran. Sebelumnya, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) seringkali disusun sekadar untuk memenuhi kewajiban administratif. Namun kini, ia terdorong untuk menjadikannya sebagai peta jalan yang benar-benar membimbing siswa mencapai pemahaman lebih mendalam.
Ia juga menyoroti pentingnya fleksibilitas dalam mengajar. Tidak semua siswa dapat menyerap informasi dengan cara yang sama. Ada yang cepat tanggap, ada pula yang membutuhkan pendekatan berbeda. Dengan bekal strategi dari pelatihan, ia merasa lebih percaya diri untuk menyesuaikan metode dengan kebutuhan siswa. Hal ini diyakini dapat menciptakan suasana kelas yang lebih inklusif dan efektif.
Pelatihan tersebut juga menambah motivasi Liadarmayani untuk terus belajar dan berbagi dengan rekan sejawat. Ia menyadari bahwa guru tidak boleh berhenti pada satu pola, melainkan harus selalu terbuka dengan perkembangan baru. Semakin terarah seorang guru dalam mengajar, semakin mudah pula siswa mencapai kompetensi yang diharapkan.
Pada akhirnya, Liadarmayani merasa pelatihan ini benar-benar membuka jalan baru baginya dalam merancang pembelajaran yang lebih berkualitas. Ia yakin, dengan pendekatan pembelajaran mendalam, siswa akan lebih siap menghadapi tantangan di masa depan, baik dalam pendidikan lanjutan maupun kehidupan sehari-hari. Testimoni ini menjadi bukti bahwa perubahan kecil dalam strategi mengajar dapat membawa dampak besar pada hasil belajar siswa.