Ernawaty, S.Pd, guru di SD Negeri Lopait 02, mengungkapkan bahwa materi tentang konsep dasar deep learning yang ia pelajari dalam pelatihan terakhir sangat memberikan kesan mendalam. Baginya, konsep ini masih terbilang baru, baik bagi guru maupun bagi siswa. Namun, justru karena hal itu, pengalaman ini terasa sangat berharga. Deep learning atau pembelajaran mendalam mendorong siswa untuk tidak hanya sekadar menghafal, melainkan benar-benar memahami, menganalisis, dan mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari.
Di awal, Ernawaty menghadapi tantangan karena siswa masih belum familiar dengan pendekatan ini. Mereka terbiasa dengan cara belajar konvensional, sehingga ketika diperkenalkan metode baru, respon awal cenderung bingung dan ragu. Namun, Ernawaty yakin bahwa dengan strategi yang tepat, siswa akan dapat menyesuaikan diri. Ia pun mulai mencoba mengaplikasikan materi dari pelatihan, seperti memberikan pertanyaan terbuka, mendorong diskusi kelompok kecil, serta mengajak siswa menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman nyata mereka.
Hasilnya mulai terlihat. Siswa yang sebelumnya pasif mulai berani mengemukakan pendapat. Mereka menjadi lebih aktif bertanya, mencoba menjelaskan dengan kata-kata sendiri, dan menunjukkan rasa ingin tahu yang lebih tinggi. Ernawaty merasa senang melihat perubahan ini, karena bagi guru, salah satu indikator keberhasilan pembelajaran adalah meningkatnya keterlibatan siswa di kelas.
Ia menyadari bahwa deep learning memang membutuhkan proses dan tidak bisa instan. Guru dituntut lebih sabar dalam membimbing, sementara siswa perlu waktu untuk membiasakan diri. Namun, Ernawaty percaya bahwa hasil jangka panjang dari pembelajaran ini akan sangat bermanfaat. Siswa tidak hanya pintar secara akademis, tetapi juga memiliki kemampuan berpikir kritis, analitis, dan reflektif.
Ernawaty menutup refleksinya dengan rasa syukur karena telah mendapatkan ilmu baru yang sangat relevan dengan kebutuhan pembelajaran abad 21. Ia bertekad untuk terus mengembangkan keterampilan ini agar siswa semakin terbiasa belajar aktif, mandiri, dan menyenangkan. Dengan begitu, kelas tidak lagi hanya menjadi ruang transfer pengetahuan, tetapi juga wadah tumbuhnya generasi yang cerdas dan berdaya saing.