Nurul Hidayah, S.Pd dari MAS Darussyuhada menceritakan tantangannya saat berusaha mengembangkan keterampilan berkolaborasi pada siswa. Ia menyadari bahwa tidak semua anak mudah diajak bekerja sama. Sebagian besar siswa justru lebih suka belajar sendiri atau hanya mengikuti instruksi guru. Bahkan, ada yang menganggap bekerja kelompok itu ribet dan menyita waktu.
Situasi ini sempat membuat Nurul merasa khawatir. Namun, ia tidak menyerah. Ia percaya bahwa keterampilan kolaborasi sangat penting bagi masa depan siswa, karena di dunia nyata hampir semua pekerjaan menuntut kerja sama. Berangkat dari keyakinan itu, ia terus berusaha mencari cara agar siswa mau berkolaborasi.
Langkah pertama yang ia lakukan adalah menjelaskan manfaat kolaborasi dengan contoh nyata. Ia menceritakan kisah sukses orang-orang yang mampu meraih tujuan besar karena kerja tim yang solid. Kemudian, ia membuat aturan main sederhana agar kerja kelompok tidak terasa membebani. Misalnya, setiap anggota kelompok diberi peran sesuai minat atau kemampuan masing-masing. Dengan begitu, siswa merasa memiliki tanggung jawab yang jelas.
Selain itu, Nurul mencoba menghadirkan suasana belajar yang menyenangkan. Ia menyelipkan permainan edukatif yang hanya bisa diselesaikan melalui kerja sama. Contohnya, kuis berantai yang menuntut setiap anggota menjawab pertanyaan untuk melanjutkan permainan. Aktivitas ini membuat siswa menyadari bahwa mereka bisa lebih cepat menyelesaikan tugas jika saling mendukung.
Memang, pada awalnya masih ada siswa yang enggan berpartisipasi. Namun, dengan pendekatan sabar dan konsisten, perlahan mereka mulai terbiasa. Nurul juga memberikan apresiasi kepada kelompok yang menunjukkan kerja sama baik. Pujian kecil maupun penghargaan sederhana terbukti mampu meningkatkan motivasi siswa.
Dari pengalamannya, Nurul merasa bersyukur karena meskipun ada tantangan, ia tidak mudah menyerah. Ia melihat perubahan positif, di mana siswa yang semula enggan berkolaborasi akhirnya mau terlibat. Bahkan, ada yang merasa lebih senang belajar dalam kelompok dibandingkan belajar sendiri.
Ia menyimpulkan bahwa mengembangkan keterampilan kolaborasi memang butuh waktu dan strategi, tetapi hasilnya sangat berharga. Ia berharap semangat pantang menyerah ini bisa terus ditularkan kepada siswa, agar mereka tumbuh sebagai pribadi yang siap menghadapi tantangan masa depan dengan kerja sama yang baik.