Saya, Nasriyanti, S.Pd, guru di SDN 7 Trienggadeng, telah menerapkan hasil Diklat Nasional 40JP “Strategi Efektif Merancang Pembelajaran yang Menyenangkan Berbasis Deep Learning.” Dampaknya banyak terasa di kelas, terutama pada keberanian siswa bertanya, kualitas diskusi, dan ketekunan mereka menyelesaikan tugas yang menantang.
Mengubah Cara Merancang Pembelajaran
Saya memulai dari perumusan tujuan yang jelas dan terukur, lalu menyusun alur tiga tahap: pemantik singkat untuk mengaktifkan pengetahuan awal, eksplorasi konsep melalui aktivitas kolaboratif, dan penutup berupa refleksi cepat. Saya menggabungkan think–pair–share, tugas kontekstual, serta rubrik sederhana agar siswa memahami ekspektasi dan saya dapat memberi umpan balik yang spesifik.
Tantangan Nyata: Siswa Baru Naik Kelas
Masalah awal yang saya hadapi adalah anak baru naik kelas sehingga belum bisa diatur. Untuk menanganinya, saya membangun rutinitas kelas: isyarat perhatian yang disepakati, aturan transisi antarkegiatan, peran bergilir (pemimpin kelompok, penjaga waktu, pencatat), serta penggunaan timer agar ritme tetap terjaga. Saya juga menyediakan kerangka kalimat (kalimat awal untuk bertanya/menanggapi) sehingga percakapan tetap fokus dan tidak berubah menjadi keributan.
Perubahan yang Mulai Terlihat
Kini anak-anak sudah mulai berubah dalam pembelajaran. Mereka lebih cepat fokus saat pembuka, partisipasi dalam kelompok meningkat, dan hasil kerja menunjukkan penalaran yang lebih baik—tidak sekadar menyalin jawaban. Bahkan siswa yang semula pasif mulai berani menyampaikan ide ketika diberikan pilihan produk belajar (peta konsep, poster, atau penjelasan lisan) dengan kriteria penilaian yang sama.
Langkah Lanjutan
Saya akan menstabilkan rutinitas refleksi mingguan, memperkaya bank pertanyaan tingkat tinggi, dan mengembangkan proyek mini yang dekat dengan konteks siswa. Target saya sederhana: menjaga kelas tetap tertib sekaligus menantang, sehingga pembelajaran mendalam benar-benar menumbuhkan kemandirian, kolaborasi, dan kemampuan bernalar.
Diklat 40JP menjadi titik balik bagi saya. Dengan konsistensi menerapkan strategi di atas, saya yakin perubahan positif ini akan berlanjut—kelas semakin tertata, siswa semakin aktif, dan proses belajar semakin bermakna.