Membangun Kemandirian dan Kreativitas Siswa: Peran Strategis Guru dalam Persiapan Bahan Ajar di Era Digital

Dalam dunia pendidikan yang semakin berkembang, peran guru sebagai pengelola pembelajaran sangatlah krusial. Melalui pengalaman Dini Rahmawati, S.Pd. dari SMPN 1 Sagalaherang, beliau berbagi pengalaman mengenai bagaimana materi pendalaman terkait strategi guru dalam menyiapkan bahan ajar memberikan dampak positif, terutama dalam menghadapi kendala yang sering muncul, seperti masalah jaringan internet.

Materi pendalaman yang diterima beberapa bulan lalu sangat membantu dalam merancang bahan ajar yang menarik dan efektif. Salah satu strategi utama yang dipelajari adalah bagaimana mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari siswa. Misalnya, ketika mengajarkan konsep matematika, beliau mencoba mengaitkannya dengan situasi nyata yang dihadapi siswa, seperti perhitungan dalam berbelanja atau menghitung waktu untuk aktivitas sehari-hari. Pendekatan ini tidak hanya membuat siswa lebih tertarik, tetapi juga membantu mereka memahami materi dengan lebih baik.

Namun, selama proses pembelajaran, ada kendala jaringan yang sering mengganggu. Terkadang, ketika menggunakan media digital atau platform pembelajaran daring, koneksi internet yang tidak stabil menjadi penghalang. Untuk mengatasi hal ini, beliau mengadaptasi metode pembelajaran hibrid, menggabungkan pembelajaran tatap muka dengan bahan ajar offline. Dengan cara ini, pembelajaran tetap berlanjut tanpa tergantung sepenuhnya pada jaringan.

Selain itu, tantangan tersebut mendorong beliau untuk mengembangkan kreativitas siswa. Proyek berbasis kelompok diterapkan, di mana siswa dapat berkolaborasi untuk menyelesaikan tugas tanpa perlu mengandalkan internet. Dalam pelajaran sains, mereka diminta untuk melakukan eksperimen sederhana menggunakan bahan-bahan yang ada di sekitar. Hal ini tidak hanya meningkatkan pemahaman mereka tentang konsep yang diajarkan, tetapi juga melatih kemandirian dan kreativitas mereka.

Melalui pengalaman ini, Dini Rahmawati, S.Pd. menyadari bahwa meskipun kendala jaringan bisa menjadi tantangan, dengan strategi yang tepat dan pendekatan yang inovatif, suasana belajar yang lebih menarik dapat tercipta. Dengan melibatkan siswa dalam pembelajaran yang kreatif dan mandiri, mereka akan lebih siap menghadapi tantangan di masa depan.

Author: Yasmin Sindoro Salsabila

Previous Article

Menciptakan Pembelajaran yang Menyenangkan: Pengalaman Berharga dari Diklat Nasional 40JP tentang Deep Learning

Next Article

Menjadi Pendidik Inspiratif: Pengalaman Berharga dari Diklat Nasional 40JP "Strategi Efektif Merancang Pembelajaran yang Menyenangkan Berbasis Deep Learning"

Write a Comment

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Update Artikel Kami

Pure inspiration, zero spam ✨