Mau Lebih Produktif? Coba 3 Cara Ini untuk Ubah Kebiasaanmu

Sedang berjuang jadi versi diri yang lebih baik? Kadang yang kita butuhkan bukan perubahan besar, tapi langkah kecil yang konsisten. Nah, di sini ada 3 jurus sederhana yang bisa bantu kamu mengubah kebiasaan lama jadi lebih positif. Cocok banget buat kamu yang ingin berkembang tanpa tekanan. Penasaran apa saja jurusnya? Yuk, simak pembahasannya!

Kebiasaan

Kebiasaan atau yang bisa disebut dengan habbit, merupakan pola perilaku yang kita lakukan secara berulang ulang. Kebiasaan juga dapat diartikan sebagai respon kita dalam menghadapi suatu hal tanpa proses berpikir. Dalam hal ini, kebiasaan berarti tidak hanya dalam bentuk perilaku, namun juga pola pikir dan afeksi. 

Ketika berbicara mengenai kebiasaan, kita tidak hanya menemukan kebiasaan positif atau kebiasaan yang membangun saja. Tapi juga kebiasaan negatif yang seringkali mengganggu atau merugikan kehidupan kita. Label positif maupun negatif dari sebuah kebiasaan kembali lagi ditentukan oleh orang yang melakukan kebiasaan tersebut, pun, jika kita melihat dari sudut pandang lain, baik buruknya sebuah kebiasaan ditentukan dari norma yang ada di sekitar kita. Tergantung dari sisi mana kita akan melihatnya. Contoh-contoh kebiasaan positif yang bisa kita lihat adalah kebiasaan untuk berolahraga, bangun pagi, makan makanan sehat, dll. Sementara kebiasaan negatif yang mungkin sering kita lakukan adalah kebiasaan begadang, makan makanan sembarangan, dan mengumpat.

Kebiasaan Menentukan Hari Esok Kita

Mungkin kita pernah mendengar sebuah ungkapan, berhati hatilah dengan pikiran kita, karena ia akan menjadi sebuah ucapan, berhati hatilah dengan ucapan kita, karena ia bisa menjadi sebuah tindakan, berhati hatilah kita dengan tindakan, karena ia bisa menjadi kebiasaan, dan berhati hatilah kita dengan kebiasaan, karena ia akan menjadi sebuah karakter atau kepribadian. 

Dari pernyataan tersebut kita bisa menyimpulkan, bahwa kebiasaan yang kita lakukan secara berulang ulang setiap hari, menentukan siapa diri kita. Baik buruknya kita esok, ditentukan oleh kebiasaan seperti apa yang kita lakukan saat ini. Lantas, bagaimana jika kita memiliki banyak kebiasaan buruk? Apakah kebiasaan tersebut bisa kita ubah?

Mengubah Sebuah Kebiasaan

Seperti yang diketahui, bahwa kebiasaan merupakan suatu respon otomatis yang dimiliki oleh tubuh, pikiran, dan perasaan kita. Sesuatu yang bersifat otomatis ini tentunya tidak terbentuk selama satu dua hari, namun melalui proses panjang yang dilakukan secara berulang-ulang, sehingga tertanam kuat dalam diri kita. Inilah yang membuat kebiasaan sukar sekali untuk diubah. Hal ini mungkin pernah kita rasakan ketika kita berusaha mengubah kebiasaan buruk kita, mengumpat misalnya. Dalam beberapa waktu, mungkin kita secara sadar menghindari kata-kata kasar dalam melakukan komunikasi dengan orang lain. Namun pada kondisi tertentu, ketika kita kaget, kata-kata kasar tersebut dapat keluar dengan sendirinya. Hal ini juga berlaku pada kebiasaan-kebiasaan lainnya.

Meski demikian, kebiasaan yang sukar diubah bukan berarti tidak bisa dihentikan. Darmawan, dalam bukunya The Key Habits memaparkan bahwa kebiasaan mungkin tidak bisa dihilangkan, tapi bisa digantikan dengan kebiasaan baru. Bagaimana caranya?

3 Cara Mudah Mengubah Kebiasaan

Darmawan (2021) menjelaskan, terdapat tiga langkah yang bisa digunakan seseorang untuk merubah kebiasaan buruk yang dimiliki. Tiga hal tersebut diantaranya mengganti, menambah, atau menggeser.

1. Mengganti

Sebagian besar atau bahkan setiap dari kita tentunya memiliki kebiasaan buruk yang ingin kita hilangkan. Namun seringkali, saat kita mencoba untuk benar-benar berhenti, kebiasaan tersebut justru semakin susah untuk kita tinggalkan. 

Dalam bukunya, Darmawann menjelaskan bahwa Elliot Berkman seorang pakar neurosains asal Amerika Serikat mengungkapkan, bahwa melakukan sesuatu yang baru lebih mudah dibandingkan berhenti melakukan sebuah kebiasaan lama tanpa sebuah pengganti. Hal ini didukung oleh penelitian yang mengatakan bahwa seseorang yang gemar makan coklat, ketika kebiasaan tersebut ditekan dan dilarang, keinginan yang muncul untuk memakan coklat justru semakin besar. Dan pada akhirnya, dorongan keinginan yang kuat ini membuat seseorang tidak mampu mengendalikan dirinya sendiri dan kembali melakukan kebiasaan sebelumnya.

Oleh karena hal itu, salah satu hal yang bisa kita lakukan untuk merubah kebiasaan buruk adalah dengan menggantinya. Namun yang perlu diperhatikan, bahwa dalam memilih kebiasaan yang baru, pilihlah sesuatu yang tidak jauh berbeda dari kebiasaan sebelumnya. Seperti misalnya, pada seseorang yang kecanduan merokok, bisa diganti dengan memakan permen.

2. Menambahkan

Setiap orang memiliki karakter yang berbeda. Hal inilah yang mungkin membuat beberapa orang cocok dengan langkah mengganti, namun sebagian lainnya tidak merasakan demikian. Cara untuk merubah kebiasaan yang selanjutnya adalah dengan menambahkan. Maksudnya, ketika kita melakukan kebiasaan lama, sisipkanlah kebiasaan baru di dekatnya. Sebagai contoh, dalam bahasan kecanduan menonton porno, tetaplah menonton porno, namun sebelum atau sesudahnya, cobalah untuk menonton konten-konten yang membahas mengenai bahaya kecanduan pornografi. Dengan adanya kebiasaan baru yang ditambahkan, harapannya dapat memudarkan kebiasaan buruk yang dimiliki.

3. Menggeser

Selain dua cara yang telah dijelaskan, cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan menggeser. Maksudnya? Suatu kebiasaan lama yang ingin dirubah, akan tetap dilakukan, namun geser objek, waktu, ataupun ruang dari kebiasaan tersebut. Sebagai contoh, pergeseran objek, untuk orang-orang yang kecanduan ngemil, tetaplah untuk ngemil, namun gantilah makanan yang dimakan dengan makanan sehat seperti buah. Begitupun dengan pergeseran ruang dan waktu, misalnya, untuk seseorang yang sering terlambat mengumpulkan tugas karena prokrastinasi, cobalah untuk mulai mengerjakan di awal waktu. Pengerjaan tugas yang biasanya dilakukan di kamar, cobalah untuk berpindah ke tempat yang lebih mendukung. 

Itulah tiga jurus yang bisa dicoba dalam upaya merubah suatu kebiasaan. Seperti yang telah dijelaskan, bahwa setiap orang memiliki karakteristik yang berbeda, hal oleh karenanya, langkah yang akan dilakukan pun bisa berbeda, jadi pilihlah cara yang paling mudah untuk diterapkan.

Ditulis oleh: Sandya Sarira Ayu

Previous Article

Mengenal Hayao Miyazaki : Sosok di Balik Studio Ghibli

Next Article

Apa yang Terjadi? Krisis Kepercayaan Masyarakat pada Kepolisian Meningkat

Write a Comment

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Update Artikel Kami

Pure inspiration, zero spam ✨