Mokosis, S.Pd.I, seorang guru dari SD Negeri Cancung II, mengikuti Webinar Praktik Baik 32JP dengan judul “Teknik Super Cepat: Implementasi Metode Joyfull Deep Learning dalam Pengembangan Perangkat Ajar Inovatif”. Dengan antusiasme tinggi, beliau berharap dapat memperoleh wawasan baru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelasnya.
Pengalaman mengikuti webinar ini sungguh luar biasa. Mokosis mendapatkan pemahaman mendalam tentang metode Joyfull Deep Learning, sebuah pendekatan inovatif yang menggabungkan kegembiraan dan pembelajaran mendalam. Teknik-teknik yang dipelajari membuka cakrawala baru tentang bagaimana menciptakan perangkat ajar yang tidak hanya efektif, tetapi juga menyenangkan bagi siswa.
Manfaat utama yang dirasakan Mokosis adalah kemampuannya dalam menyiapkan bahan ajar yang tepat sasaran. Dengan bahan ajar yang relevan dan menarik, siswa menjadi lebih termotivasi untuk belajar. Hal ini berdampak positif pada peningkatan hasil belajar siswa.
Pasca-webinar, Mokosis langsung menerapkan ilmu yang didapat dengan mengajar menggunakan bahan ajar yang telah disesuaikan dengan metode Joyfull Deep Learning. Hasilnya sangat menggembirakan, siswa menunjukkan antusiasme dan partisipasi yang lebih tinggi dalam proses pembelajaran.
Namun, tantangan tidak bisa dihindari. Salah satu kendala yang dihadapi adalah biaya untuk mengembangkan perangkat ajar yang inovatif. Mokosis menyiasatinya dengan memanfaatkan sumber daya yang ada secara maksimal dan berkolaborasi dengan rekan sejawat.
“Saya merasa sangat senang dan berterima kasih atas kesempatan mengikuti webinar ini. Wawasan yang saya dapatkan sangat berharga dan langsung bisa diterapkan di kelas,” ungkap Mokosis. Beliau mengajak para pendidik untuk terus belajar dan mengembangkan diri demi kemajuan pendidikan Indonesia.
Pengalaman Mokosis adalah bukti nyata bahwa semangat belajar dan adaptasi terhadap metode pembelajaran inovatif dapat membawa perubahan positif dalam dunia pendidikan. Webinar Praktik Baik 32JP telah memberikan inspirasi dan bekal berharga bagi para pendidik untuk menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna bagi siswa.
