SMK Negeri 6 Maluku Barat Daya memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pendidikan kejuruan yang relevan dengan kebutuhan lokal. Dengan lahan yang sebelumnya merupakan padang savanna, SMK Negeri 6 berkolaborasi dengan kelompok tani untuk mengembangkan potensi pertanian. Petani tidak hanya akan mengolah hasil pertanian menjadi pakan ternak, tetapi juga memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Guru mengajarkan berbagai teknik budidaya kepada siswa, mulai dari menanam padi gogo dan jagung manis hingga membudidayakan sayuran dan buah-buahan. Melalui program inovatif, SMK Negeri 6 berkomitmen untuk menyiapkan tenaga trampil yang siap berwirausaha setelah lulus. Lahan pertanian menjadi sumber belajar yang berharga, di mana siswa dapat belajar langsung tentang cara menanam, merawat, dan memanen hasil pertanian.
Dengan dukungan dari Dinas Pertanian Kabupaten Maluku Barat Daya, SMK Negeri 6 tidak hanya berperan dalam pendidikan, tetapi juga dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjaga kelestarian lingkungan. Melalui kolaborasi ini, sekolah berupaya menjawab tantangan zaman dan berkontribusi pada ketahanan pangan lokal.
Siswa pertanian melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Politani Negeri Kupang guna memperdalam keterampilan mereka dalam pengelolaan lahan dan budidaya tanaman. Kegiatan ini melibatkan berbagai tahapan penting, mulai dari pembuatan pagar lahan, pengolahan tanah, hingga penanaman benih padi dan jagung.
Sebagai langkah awal, siswa melakukan pembuatan pagar lahan untuk melindungi area pertanian dari gangguan hewan liar maupun faktor eksternal lainnya. Proses ini mencakup pengukuran lahan, pemasangan tiang, serta perakitan pagar menggunakan bahan yang kokoh dan tahan lama. Keberadaan pagar ini sangat penting dalam menjaga keamanan tanaman agar dapat tumbuh dengan optimal.

Setelah melindungi area pertanian, siswa melanjutkan kegiatan dengan mengolah lahan. Mereka membersihkan gulma, membajak tanah, dan memberikan pupuk dasar untuk meningkatkan kesuburannya. Mereka menyesuaikan teknik pengolahan dengan jenis tanaman yang akan ditanam agar hasilnya maksimal.

Setelah menyiapkan tanah, siswa menanam benih padi gogo dan jagung manis. Mereka menanam padi gogo dengan sistem tugal agar tanaman ini dapat beradaptasi di lahan kering yang minim air. Sementara itu, mereka menanam benih jagung manis dengan jarak tanam yang telah ditentukan untuk memastikan pertumbuhan optimal. Selain itu, siswa juga mempelajari teknik pemupukan dan mengendalikan hama guna meningkatkan produktivitas tanaman.

Dalam proses budidaya, siswa mempelajari berbagai aspek penting seperti pemilihan varietas unggul, pemantauan pertumbuhan tanaman, hingga strategi pengairan yang efisien. Padi gogo memerlukan teknik penanaman yang berbeda dengan padi sawah, karena tidak membutuhkan genangan air. Sementara itu, jagung manis memerlukan perhatian khusus dalam hal pemupukan dan perlindungan dari serangan hama agar hasil panennya berkualitas tinggi.