Faridatus Solehah, S.Pd, seorang guru di MA DARUSSALAM SUMEDANGSARI, telah menerapkan prinsip pembelajaran mendalam (deep learning) untuk meningkatkan keterlibatan dan fokus siswa. Dalam proses pembelajaran, Faridatus menekankan pemahaman konsep secara menyeluruh, bukan sekadar hafalan, sehingga siswa dapat menangkap inti materi dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam praktiknya, Faridatus menggunakan metode yang rinci dan sistematis, menekankan kegiatan yang menuntut siswa berpikir kritis dan reflektif. Diskusi kelas, latihan soal yang menantang, dan refleksi mandiri menjadi bagian dari strategi pembelajaran agar siswa aktif berpartisipasi. Pendekatan ini dirancang untuk mendorong siswa memahami alasan di balik setiap konsep, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna.
Meski demikian, Faridatus menghadapi tantangan tersendiri dalam penerapan deep learning. Beberapa siswa awalnya kesulitan menangkap materi secara mendalam karena terbiasa dengan metode belajar pasif. Hal ini menuntut guru untuk lebih sabar, kreatif, dan adaptif dalam menyampaikan materi agar semua siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik.
Dampak dari penerapan pembelajaran mendalam mulai terlihat jelas di kelas. Siswa menjadi lebih fokus, mampu memahami materi dengan lebih baik, dan aktif terlibat dalam setiap kegiatan pembelajaran. Mereka juga menunjukkan peningkatan kemampuan berpikir kritis dan reflektif, serta mulai terbiasa menganalisis dan mengevaluasi informasi yang diperoleh. Pendekatan ini mendorong siswa untuk belajar secara mandiri dan lebih bertanggung jawab terhadap proses belajar mereka sendiri.
Bagi Faridatus, pengalaman ini menegaskan bahwa deep learning bukan hanya metode mengajar, melainkan pendekatan holistik yang menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran. Guru berperan sebagai fasilitator yang mendukung siswa dalam membangun pengetahuan, mengembangkan keterampilan analitis, dan menumbuhkan rasa ingin tahu. Dengan demikian, pembelajaran menjadi proses yang dinamis, interaktif, dan menantang bagi semua siswa.
Melalui penerapan strategi ini, Faridatus merasa semakin percaya diri dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran yang efektif. Ia menyadari pentingnya penyesuaian metode sesuai karakteristik siswa dan kondisi kelas, serta perlunya inovasi dalam menyampaikan materi. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan pemahaman siswa, tetapi juga memotivasi guru untuk terus belajar, berinovasi, dan menciptakan pengalaman belajar yang lebih bermakna dan berkesan.
