Diklat Nasional 40JP bertajuk “Strategi Efektif Merancang Pembelajaran yang Menyenangkan Berbasis Deep Learning” telah membuka ruang pembelajaran baru bagi para guru dari berbagai jenjang pendidikan. Salah satunya adalah Ibu Dede Supiah, S.Pd dari TK Pertiwi, yang mengikuti pelatihan ini dengan penuh antusiasme.
Beliau menyampaikan bahwa materi tentang deep learning sangat bermanfaat karena memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai strategi merancang pembelajaran. Konsep ini membantu guru memahami bahwa pembelajaran yang bermakna tidak hanya berfokus pada hafalan atau capaian akademik, tetapi lebih pada bagaimana anak dapat mengerti, memahami, dan menginternalisasi nilai dari apa yang mereka pelajari.
Tantangan di Pendidikan Anak Usia Dini
Meski konsep deep learning begitu menjanjikan, Ibu Dede menuturkan bahwa penerapannya di TK masih memiliki tantangan tersendiri. Anak usia dini memiliki karakteristik unik: daya konsentrasi terbatas, rasa ingin tahu yang tinggi, serta kebutuhan untuk belajar melalui bermain. Hal ini membuat guru perlu lebih kreatif dalam mengadaptasi strategi pembelajaran mendalam agar sesuai dengan dunia anak-anak.
Misalnya, ketika mengenalkan konsep sains sederhana atau nilai moral, guru tidak bisa hanya menjelaskan secara verbal. Anak-anak butuh pengalaman langsung, aktivitas bermain peran, eksperimen sederhana, atau kegiatan seni agar mereka bisa benar-benar memahami.
Pemahaman yang Lebih Mendalam
Setelah mengikuti diklat, Ibu Dede mengaku lebih paham mengenai apa yang dimaksud dengan deep learning dan bagaimana strategi ini dapat diterapkan, meski bertahap. Ia menekankan bahwa yang terpenting adalah anak mengerti apa yang dipelajari, bukan sekadar menghafal. Dengan begitu, pembelajaran di TK akan lebih bermakna dan membekas pada kehidupan anak di kemudian hari.
Dampak Positif bagi Guru
Selain menambah wawasan, diklat ini juga mendorong guru untuk berani bereksperimen dengan metode baru. Guru TK, yang sering kali dianggap hanya mengajar hal-hal dasar, justru punya peran penting dalam membentuk fondasi pemikiran anak. Dengan pemahaman deep learning, guru dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sekaligus bermakna.