Nike Apriani, S.Pd., guru di TK Anggrek Sutawangi, mengikuti Diklat Nasional 40JP dengan tema “Strategi Efektif Merancang Pembelajaran yang Menyenangkan Berbasis Deep Learning”. Diklat ini membekali guru dengan strategi pembelajaran yang interaktif, menyenangkan, dan mendorong keterlibatan siswa, termasuk anak usia dini, dalam memahami materi secara mendalam.
Nike telah menerapkan teknik deep learning dalam proses belajar mengajar, terutama dalam pembelajaran berhitung penjumlahan. Ia menggunakan benda-benda konkret untuk membantu anak menghitung jumlah angka, sehingga konsep matematika menjadi lebih nyata dan mudah dipahami. Metode ini tidak hanya membuat siswa aktif terlibat, tetapi juga mengembangkan kemampuan berpikir kritis sejak usia dini.
Salah satu tantangan yang dihadapi Nike adalah fokus anak usia dini yang mudah terganggu. Anak-anak cenderung cepat kehilangan perhatian sehingga guru harus kreatif dalam menyusun strategi agar mereka mau mendengarkan dan memahami materi dengan cara yang menyenangkan. Nike mengatasi hal ini dengan menggunakan pendekatan yang interaktif, permainan edukatif, serta aktivitas yang memadukan belajar dan bermain.
Dampak positif dari penerapan teknik deep learning terlihat jelas. Siswa menjadi lebih aktif dalam setiap pembelajaran, menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi, dan mampu menerapkan materi yang diajarkan dalam kehidupan sehari-hari. Metode ini juga mendorong anak untuk berpikir kritis, bekerja sama dengan teman sebaya, serta mengembangkan keterampilan sosial dan kognitif secara menyenangkan.
Pengalaman Nike Apriani menegaskan bahwa pembelajaran berbasis deep learning dapat diterapkan bahkan pada anak usia dini dengan strategi yang tepat. Guru perlu kreatif dalam merancang kegiatan yang menarik dan relevan dengan karakteristik anak. Hal ini tidak hanya membuat pembelajaran menyenangkan, tetapi juga meningkatkan efektivitas proses belajar-mengajar.
Secara keseluruhan, pengalaman Nike menunjukkan bahwa metode deep learning mampu mengubah cara anak belajar, membuat mereka lebih aktif, kritis, dan terlibat secara penuh. Diklat ini menjadi sarana penting bagi guru untuk mengembangkan keterampilan mengajar, menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan, dan mempersiapkan anak untuk berpikir kreatif serta memahami materi secara mendalam sejak usia dini.